PWMU.CO – Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) gabungan dari SMP Muhammadiyah 14 Driyorejo (Spemia) dan SD Muhammadiyah 1 Driyorejo (SD Mudri) telah berlangsung selama dua hari, yaitu pada Senin-Selasa (16-17/12/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk mencetak generasi pemimpin yang santun, mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan.
LDKS IPM diikuti oleh 68 siswa, terdiri dari 29 siswa Spemia dan 37 siswa SD Mudri. Acara ini dilaksanakan di Villa Jannati Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Sebelum pemberangkatan, kegiatan diawali dengan apel yang diisi sambutan oleh ketua panitia LDKS IPM, Dhiya’ul Ilmi Al Fatawa. Pelepasan peserta dilakukan oleh Sutikno, Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Driyorejo. Apel ditutup dengan doa, dan para siswa diberangkatkan menggunakan tiga truk Disang.
Pembukaan kegiatan LDKS IPM di Villa Jannati Trawas dimulai dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan “Mars IPM.” Acara ini berjalan lancar dan dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Spemia, Muhammad Husen Al Asy’ari, serta Ketua Panitia LDKS IPM, Dhiya’ul Ilmi Al Fatawa.
Selanjutnya, siswa menerima berbagai materi untuk menambah wawasan mereka. Materi yang diberikan meliputi leadership, pengenalan IPM, dan Peraturan Baris Berbaris (PBB). Materi disampaikan menggunakan presentasi melalui layar proyektor. Untuk menjaga fokus, pemateri, Ustad Dhiya dan Ustad Emil, menyelingi dengan ice breaking. Latihan PBB dilakukan di luar ruangan, dan meskipun cuaca mendung dan gerimis, semangat para siswa tetap tinggi. Latihan ini dipandu oleh Ustad Rio dan Ustad Ainun.
Pada malam harinya, dilaksanakan pentas seni yang melibatkan masing-masing bidang, yaitu Bidang Umum, Perkaderan, PIP (Pengkajian Ilmu Pengetahuan), KDI (Kajian Dakwah Islam), ASBO (Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga), serta PKK (Pengembangan Kreativitas Kewirausahaan). Setiap bidang dibagi menjadi kelompok SMP dan SD, dan masing-masing kelompok menampilkan bakat mereka dengan maksimal.
Jelajah malam dilakukan sekitar pukul 02.00 dini hari. Peserta diberikan panduan rute berdasarkan pita warna putih yang dipasang panitia. Setiap siswa diwajibkan singgah di lima pos untuk menjawab pertanyaan terkait materi yang telah disampaikan serta mengumpulkan kata kunci.
Pada pagi harinya, siswa mengikuti senam pagi pukul 05.30, dilanjutkan dengan kegiatan outbound yang berisi permainan bertema bola. Kegiatan ini dipandu oleh Ustadzah Nurul dan Ustadzah Yasmin, dan para siswa sangat antusias.
Penutupan LDKS IPM dilakukan dengan pembacaan sumpah IPM dan penyematan jas untuk formatur umum IPM SMP serta slayer untuk formatur umum IPM Kids. Seluruh peserta juga menerima pin IPM sebagai tanda partisipasi mereka.
Pada sesi kesan dan pesan, seorang siswa kelas 7 Spemia bernama Diego memberanikan diri untuk berbicara. “Setelah mengikuti LDKS IPM, saya merasa senang. Semoga kegiatan ini menjadi pembelajaran untuk menjadi pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil,” ujarnya.
Kegiatan LDKS IPM ditutup dengan doa bersama, menandai akhir dari pengalaman berkesan ini. (*)
Penulis Alinda Damayanti Editor Wildan Nanda Rahmatullah