PWMU.CO – Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Dr Hidayatulloh MSi, menyampaikan tausiyah pada acara pelantikan Kepala dan Wakil Kepala SMA Muhammadiyah (SMAM) 2 Sumberpucung, Kabupaten Malang, untuk masa jabatan 2024–2028.
Sebagai Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr. Hidayatulloh mewakili Ketua PWM Jatim, Dr dr Sukadiono MM, menyampaikan sejumlah poin penting terkait pelantikan tersebut. Ia menjelaskan bahwa tugas kepala dan wakil kepala sekolah kali ini memiliki beberapa perbedaan dibandingkan periode sebelumnya.
Tugas Baru Kepala Sekolah
Menurut Dr. Hidayatulloh, meskipun tugas utama kepala dan wakil kepala sekolah tetap fokus pada pembinaan dan pengembangan sekolah, ada tanggung jawab tambahan yang harus diemban. Salah satunya adalah proses perubahan nama SMAM 2 Sumberpucung menjadi SMA Muhammadiyah 2 Abdul Malik Fajar (SMAM 2 AMF).
Perubahan ini disesuaikan dengan kebutuhan Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fajar (PPI AMF), yang menaungi dua institusi pendidikan, yaitu SMP dan SMA. PWM Jatim, melalui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), telah berupaya mengajukan izin pembukaan SMA baru di wilayah tersebut. Namun, karena masih diberlakukannya moratorium pendirian SMA di Jawa Timur, langkah yang diambil adalah mengubah nomenklatur SMAM 2 Sumberpucung.
“Kesepakatan ini telah dicapai melalui diskusi dengan PDM Kabupaten Malang, PCM Sumberpucung, dan Majelis Dikdasmen. MoU juga sudah ditandatangani antara Direktur PPI AMF dan pihak SMAM 2 Sumberpucung,” jelasnya, Jumat (13/12/2024).
Target Penyelesaian Perubahan
Proses perubahan nama ini ditargetkan selesai pada tahun 2025. Setelah itu, sekolah dapat menggunakan identitas baru sebagai SMAM 2 AMF, baik di pondok pesantren maupun lokasi sebelumnya. Sementara itu, untuk menggantikan keberadaan SMAM 2 Sumberpucung, PWM Jatim bersama PDM dan PCM akan mendirikan SMK Muhammadiyah di wilayah tersebut.
“Kami sedang mencari lahan untuk pendirian SMK Muhammadiyah di Sumberpucung. Kepala sekolah yang baru juga akan terlibat dalam proses ini, mengingat skema yang disusun adalah perpindahan tenaga pengajar dari SMA ke SMK,” ungkap Dr. Hidayatulloh.
Pesan untuk Pimpinan Sekolah
Dalam tausiyahnya, Dr. Hidayatulloh menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM). Ia mengingatkan bahwa pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) harus dilakukan dengan sepenuh hati agar mampu menciptakan keunggulan dan daya saing.
“Saya berharap kepala sekolah dan jajaran pimpinan lainnya dapat meningkatkan kualitas sekolah secara signifikan, mempersiapkan pendirian SMK, dan menjadikan SMK tersebut sebagai lembaga pendidikan yang unggul dan besar di masa depan,” katanya.
Selain itu, ia juga berharap keberadaan SMK nantinya dapat mendorong pengembangan SMP Muhammadiyah yang saat ini berada di lokasi yang sempit namun memiliki potensi besar karena letaknya strategis di tepi jalan nasional.
Percepatan sebagai Kunci
Dr. Hidayatulloh menutup tausiyahnya dengan menekankan pentingnya percepatan dalam menghadapi tantangan. “Sekarang ini, yang cepat akan mengalahkan yang lambat. Maka, kita harus bekerja dengan keseriusan, sebagaimana spirit yang diajarkan dalam PHIWM,” pesannya.
Sebagai penutup, ia mengutip ayat al-Quran dalam surat ash-Shaff ayat 4 yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam satu barisan, seakan-akan mereka bangunan yang tersusun kokoh.” (*)
Penulis Romadhona S Editor Wildan Nanda Rahmatullah