PWMU.CO – Reyhan Iftitan Ramadhanu, siswa SMP Muhammadiyah 1 (SMP Muhi) Genteng Banyuwangi, diundang oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, untuk menghadiri peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-253 yang berlangsung pada Rabu (18/12/2024).
Berdasarkan surat undangan nomor 005/4875/429.110/2024 tertanggal 16 Desember 2024, Reyhan diundang untuk mengikuti upacara Harjaba yang dipusatkan di Gelanggang Seni Budaya (Gesibu) Taman Blambangan.
Upacara ini dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banyuwangi dan sejumlah siswa berprestasi dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Seluruh undangan diwajibkan mengenakan pakaian adat dari berbagai etnis di Banyuwangi, seperti Using, Madura, Jawa, Arab, Bali, Tionghoa, Mandar, dan Bugis.
Harjaba ke-253
Berbeda dari peringatan Harjaba ke-252 yang dilaksanakan di halaman kantor Pemerintah Daerah Banyuwangi, acara tahun ini kembali digelar di pusat kota, yaitu Gesibu. Pada Harjaba sebelumnya, Reyhan diundang melalui Dinas Pendidikan Banyuwangi atas prestasi non-akademiknya.
Namun, untuk Harjaba ke-253, undangan Reyhan disampaikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi berkat kemahirannya memainkan alat musik tradisional, terutama kendang Jawa dan alat gamelan lainnya. Reyhan terakhir kali tampil dalam acara pra-Jagong Budaya bersama Sujiwo Tejo pada Ahad (15/12/2024) di Langgar Art, Dusun Temurejo, Kembiritan, Genteng, Banyuwangi.
Upacara Harjaba ke-253 dimulai pukul 07.00 WIB dengan pra-acara berupa penampilan kelompok paduan suara yang menyanyikan lagu daerah Banyuwangi, “Yaoke-Yaoke.” Acara dilanjutkan dengan pembacaan sejarah perjuangan rakyat Banyuwangi melawan VOC pada tahun 1771. Dalam upacara resmi, Bupati Ipuk Fiestiandani bertindak sebagai inspektur upacara dengan mengenakan busana adat Tionghoa, cheongsam sangjit.
“Banyuwangi adalah tamansari-nya Nusantara. Mari bersama-sama menjaga dan memajukan kabupaten ini. Banyak prestasi telah kita raih, termasuk penghargaan sebagai Kabupaten Terenovatif dari Kemendagri,” ungkap Ipuk.
Setelah upacara, acara dilanjutkan dengan ramah-tamah dan sesi foto bersama hingga pukul 09.00 WIB. Reyhan dan seluruh undangan kemudian kembali ke daerah masing-masing setelah serangkaian acara selesai. (*)
Penulis Abdul Muntholib Editor Amanat Solikah