PWMU.CO – Kamis pagi (19/12) sejak pukul 07.00 suasana SD Muhammadiyah 2 Balongpanggang (SD Muda Karisma) tampak ramai. Hampir seluruh wali murid untuk kelas 1 hingga kelas 6 berdatangan ke sekolah. Hampir 97 % wali murid dari golongan emak-emak, sisanya golongan bapak-bapak yang bisa dihitung dengan jari. Mereka tidak sedang protes atau melakukan demonstrasi, tetapi mereka sengaja hadir untuk mengikuti kegiatan yang parenting yang bertajuk “Peran Orang Tua dalam Menyiapkan Generasi Emas yang Berkarakter”.
Suasana riuh didepan sekolah itu karena para wali murid tidak bisa langsung masuk ke ruang aula yang ada di lantai 2. Mereka harus menunggu siswa-siswi kelas 4, 5 dan 6 yang sedang menggunakan ruangan tersebut untuk melaksanakan shalat Dhuha. Shalat Dhuha sudah menjadi kebiasaan atau tradisi SD Muda Kharisma.
Tepat pukul 07.30 Surya Mulyaningtiyas SPd (Guru Kelas 2 SD Muda Karisma) sebagai pembawa acara memulai acaranya. Untuk mengondisikan suasana, acara dibuka dengan Tahfidzul Qur’an siswa dari kelas “Tahfidz Muda Karisma”. Saat mereka melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran itu, suasana yang semula riuh pun berubah menjadi hening.
Selesai tahfidzul Quran, selanjutnya sambutan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Karangsemanding Ngaderi Setiawan SPd MMPd. Dalam sambutannya, Ngaderi mengingatkan bahwa anak adalah aset kita di akherat. Tidak ada artinya pangkat dan jabatan di dunia bila anak tidak bisa mendoakan dan berbakti pada orang tua. InsyaAllah di Muda Karisma anak-anak akan menjadi seorang anak yang berkarakter dan bisa menjadi aset sampai akherat kelak. Karenasekolah ini mengajarkan ilmu agama sebagai pondasi kuat dalam kehidupan.
Sebelum memasuki acara inti, yaitu parenting, Restu Wardani SE selaku Kepala SD Muda Karisma mengingatkan kepada wali murid agar bisa mencegah anaknya untuk tidak kecanduan bermain handphone dengan memberikan kegiatan positif. Orang tua perlu mendorong dan memberikan kegiatan positif agar anak lebih percaya diri dalam mengembangkan kemampuannya.
Mendidik sesuai zaman
Sebagai nara sumber utama, Ustadz Assidik Wibowo, ST menyampaikan bahwa potensi anak itu berbeda-beda. Karena itu memberikan reward pun harusnya berbeda pula. Perlu dipahami bahwa belajar itu proses, maka hasilnya tidak bisa langsung tampak. Adanya perubahan-perubahan sekecil apapun dari proses belajar itu sudah merupakan hasil.
Ustadz Assidik yang Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Menganti — yang populer disebut SD Kreatif — ini mengingatkan agar sekolah perlu sering-sering berkegiatan untuk mendorong anak-anak agar terbiasa tampil didepan umum. Meski dengan banyaknya kegiatan itu berdampak pada meningkatnya kebutuhan atau biaya. Tapi InsyaAllah dengan melibatkan wali murid dan stakeholder yang ada, sekolah tidak kesulitan dalam merencanakan kegiatan.
“Didiklah anakmu sesuai zamannya, bukan zamanmu”, ungkap Assidik saat mengakhiri paparannya.
Pada akhir acara, pembawa acara mengajak wali murid yang menjadi peserta untuk menyuarakan yel-yel paguyuban secara kompak “….Paguyuban Muda Karisma… bersatu..membangun..Muda…”.
Sesuai acara parenting, wali murid Kembali ke kelas putra-putrinya masing-masing untuk menerima rapor hasil belajar anak-anaknya. Melalui wali kelas masing-masing, wali murid tersebut mendapatkan informasi tentang perkembangan belajar putra putrinya.
Penulis Notonegoro Editor Azrohal Hasan