PWMU.CO – Kegiatan Pasar Mini yang diselenggarakan siswa TK ABA 24 Jalan Klampok Kasri II F No 274 Gadingkasri Kota Kota Malang, Rabu (25/10/17), berhasil mencuri perhatian warga sekitar.
“Saat beberapa anak berinisiatif menjajakan keliling banyak warga keluar dan membeli,” ungkap Lya Sofiana SPd, Kepala Sekolah TK ABA 24, kepada PWMU.CO.
Lya menjelaskan, kegiatan ini bertujuan mengenalkan anak pada pasar tradisional dan memupuk jiwa entrepreneur sejak dini.
Selain itu, kata dia, bertujuan agar anak mengetahui proses jual beli, melatih kreativitas dan kemandiri, serta mengenalkan pada anak nominal uang.
“Penting bagi anak-anak untuk mengenal nominal uang dan mengetahui semua bahan kebutuhan sehari-hari seperti sayur-mayur, buah-buahan, aneka makanan dan jajanan tradisional,” papar perempuan asal Yogyakarta itu. Lya berharap kelak para siswanya lebih senang belanja di pasar tradisional dari pada di mall.
Menurut Lya, kegiatan yang juga melibatkan wali murid itu benar-benar membuat proses pembelajaran menyenangkan. “Anak-anak sangat senang dan menikmati sebagai penjual,” tuturnya. “Terlebih lagi saat menjajakan telur asin yang merupakan hasil karya anak-anak sendiri.”
Aktivis Aisyiyah itu menceritakan bahwa pekan lalu para siswa TK ABA 24 telah melakukan praktik membuat telur asin. “Telur-telur itulah yang dipasarkan di Pasar Mini sekarang ini,’ terang Lya. (Uzlifah)
PWMU.CO – Kegiatan Pasar Mini yang diselenggarakan siswa TK ABA 24 Jalan Klampok Kasri II F No 274 Gadingkasri Kota Kota Malang, Rabu (25/10/17), berhasil mencuri perhatian warga sekitar.
“Saat beberapa anak berinisiatif menjajakan keliling banyak warga keluar dan membeli,” ungkap Lya Sofiana SPd, Kepala Sekolah TK ABA 24, kepada PWMU.CO.
Lya menjelaskan, kegiatan ini bertujuan mengenalkan anak pada pasar tradisional dan memupuk jiwa entrepreneur sejak dini.
Selain itu, kata dia, bertujuan agar anak mengetahui proses jual beli, melatih kreativitas dan kemandiri, serta mengenalkan pada anak nominal uang.
“Penting bagi anak-anak untuk mengenal nominal uang dan mengetahui semua bahan kebutuhan sehari-hari seperti sayur-mayur, buah-buahan, aneka makanan dan jajanan tradisional,” papar perempuan asal Yogyakarta itu. Lya berharap kelak para siswanya lebih senang belanja di pasar tradisional dari pada di mall.
Menurut Lya, kegiatan yang juga melibatkan wali murid itu benar-benar membuat proses pembelajaran menyenangkan. “Anak-anak sangat senang dan menikmati sebagai penjual,” tuturnya. “Terlebih lagi saat menjajakan telur asin yang merupakan hasil karya anak-anak sendiri.”
Aktivis Aisyiyah itu menceritakan bahwa pekan lalu para siswa TK ABA 24 telah melakukan praktik membuat telur asin. “Telur-telur itulah yang dipasarkan di Pasar Mini sekarang ini,’ terang Lya. (Uzlifah)