PWMU.CO – Kajian tafsir al-Quran Masjid An-Nur Genteng membahas proses seorang muslim masuk ke surga, Jumat (20/12/2024).
Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Taufiqur Rohman MPdI saat mengisi pengajian rutin tafsir al-Quran yang bertempat di Masjid An-Nur Genteng Banyuwangi Jawa Timur.
Kajian ini diikuti oleh jamaah Masjid An-Nur dan warga Muhammadiyah Ranting Genteng Kulon. Pengajian dimulai setelah pelaksanaan shalat Maghrib berjamaah.
Mengawali kajiannya, Taufiqur Rohman mengajak jamaah bersyukur kepada Allah Swt, atas nikmat-Nya sehingga dapat bertemu di pengajian ini.
“Bapak dan ibu, semoga hadir kita ini semakin memberikan jalan terang bagi kehidupan kita,” ujarnya.
Selanjutnya Ketua MPID Banyuwangi itu membacakan satu ayat al-Quran dalam Surat al-Baqarah 214. Di ayat ini menjelaskan proses seorang muslim untuk masuk surga itu tidaklah mudah. Dalam hal ini diperlukan upaya kesungguhan dalam berjuang menegakkan kebenaran ajaran dalam kehidupan bermasyarakat.
“Dalam berjuang itu akan melalui yang namanya kesusahan, kesediaan, penderitaan, bahkan sampai kegoncangan hati,” ulasnya.
Orang yang sampai sekarang ini tetap istiqamah menegakkan dakwah dalam hidupnya pasti akan merasakan cobaan tersebut. “Bagi yang tidak merasakan itu pasti hidupnya hanya duduk-duduk saja di rumah,” tandasnya.
Taufiqur Rohman memberikan contoh penderitaan yang dialami Nabi Muhammad SAW, tatkala menegakkan ajaran islam di tengah masyarakat.
Betapa nabi itu diembargo secara ekonomi, tidak boleh beraktivitas sosial di masyarakat Mekkah. Bahkan Nabi itu sampai harus melakukan hijrah untuk menyelamatkan diri dan dakwahnya, harus keluar dari kampung halamannya menuju Madinah.
Mengingat betapa berat cobaan dan tantangan perjuangan dakwah islam. Taufiqur Rohman mengajak jamaah agar menyakini bahwa pertolongan Allah itu dekat bagi orang yang berjihad menegakkan kebenaran Islam.
“Ketahuilah bahwa pertolongan Allah itu sangat dekat,” seraya dia mengutip penutup ayat tersebut.
Beragam bentuk perjuangan dalam menegakkan ajaran islam, salah satunya dengan berinfak. Membelanjakan sebagian rezekinya di jalan Allah. Seperti kepada ibu dan bapak, karib kerabat, anak yatim, orang miskin, dan kepada orang yang dalam perjalanan di jalan Allah.
Terkadang diperlukan juga untuk berperang yang merupakan bentuk lain dari jihad di jalan Allah. Meskipun perang itu tidak disukai.
Mengakhiri kajiannya, Guru Pendidikan Agama Islam SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi itu berpesan kepada jamaah agar tetap istiqamah mendakwahkan kebenaran ajaran Islam sampai akhir hayat, meskipun tantangan dan ujiannya sangat berat.
“Jangan sampai kita mati dalam kondisi murtad dari islam yang menyebabkan seluruh amal akan gugur dunia akhirat, dan menjadi penduduk neraka selamanya,” pesannya.
Pengajian ini berakhir seiring dengan masuknya waktu shalat Isya untuk Kecamatan Genteng dan sekitarnya.(*)
Penulis Ghulam Taufiq Editor Zahrah Khairani Karim