PWMU.CO-Muhammadiyah akan membangun museum yang merekam sejarah pendirian hingga peran sertanya dalam pembangunan bangsa. Museum Muhammadiyah bakal didirikan di kompleks Universitas Ahmad Dahlan, Ringroad Selatan, Banguntapan Bantul, Yogyakarta.
Rencana pendirian museum itu disampaikan oleh Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, Widyastuti MHum, dalam Seminar Budaya yang digelar di Aula PWM Jl. Kertomenanggal, Jumat (27/2017).
Widyastuti menjelaskan, lahan yang sudah disiapkan seluas 2.600 meter persegi. Peletakan batu pertama telah dilakukan Presiden Jokowi pada 22 Juli 2017. ”Tahun 2018 dimulai pembangunan, diharapkan tahun 2019 sudah bisa dibuka,” ujar Wiwid, panggilan akrab Widyastuti.
Pertimbangan mendirikan museum ini, sambung cicit KH Ahmad Dahlan ini, Muhammadiyah sudah memasuki abad kedua sehingga jejak-jejak peninggalannya harus didokumentasikan agar generasi berikutnya mengetahui perjuangan organisasi ini,” paparnya.
Dijelaskan, museum dibuat modern yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Isinya berupa artefak, foto, film, yang dikemas menarik sehingga pengunjung mudah memahami. Artefak yang sudah ada salah satunya kayu Masjid Kauman dan benda-benda peninggalan KH Ahmad Dahlan.
”Museum Muhammadiyah memberikan informasi komprehensif kepada publik mengenai sejarah, peran Muhammadiyah di segala bidang kehidupan. Baik bidang sosial, keagamaan, ekonomi, dan peran kebangsaannya serta dalam turut serta membentuk peradaban dunia,” katanya.
Sambil menunggu selesainya desain bangunan, kata Wiwid, sekarang sedang berburu artefak dan dokumen di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatra Barat. Tiga provinsi itu didahulukan karena memiliki kaitan sejarah erat dengan dengan lawatan KH Ahmad Dahlan membuka cabang organisasi.
Di Surabaya itu ada tiga langgar atau mushola bersejarah yang pernah dikunjungi KH Ahmad Dahlan, kata Wiwid, yakni Langgar Peneleh, Plampitan, dan Ampel. Selain itu juga mencari dokumentasi tokoh-tokoh Muhammadiyah awa Timur selain KH Mas Mansyur.
Jawa Barat, terutama Garut, ujar dia, merupakan kota pertama berdirinya Cabang Muhammadiyah di wilayah itu. Sedangkan di Sumatra Barat tempat bersejarah di rumah KH Rasul tempat membicarakan pendirian Cabang Muhammadiyah di situ. (ilmi, sgp)