PWMU.CO – Nasir Tajang Direktur Koordinator Zakat Nasional BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) merasa prihatin dengan kondisi kesejahteraan umat Islam di dunia. Karena, mayoritas umat Islam masih berada di bawah garis kemiskinan. Hal ini tentu saja ironi, mengingat Agama Islam memiliki instrumen zakat. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam diskusi panel Rakornas Lazismu yang digelar di The Sun Hotel, Sidoarjo, Jum’at (8/4).
Nasir mengungkapkan, dari 800 juta penduduk miskin di dunia, sekitar 70 persen adalah umat Islam. Melihat kondisi tersebut, maka Nasir berharap lembaga zakat di Indonesia dapat ikut berperan dalam mengentas problem kemiskinan ini.
“Ini harus menjadi perhatian kita bersama. Jangan sampai umat Islam menjadi umat yang fakir. Kita semua sudah tahu bahwa kefakiran itu dekat dengan kekufuran. Jadi mari kita bantu saudara-saudara kita yang kekurangan,” tuturnya.
Untuk itu, dia mengharapkan Rakornas Lazismu kali ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang berkualitas, yang mampu menjadi motor penggerak kemajuan lembaga zakat di Indonesia. Sehingga melalui penyaluran zakat, kesejahteraan umat Islam dapat terangkat.
“Zakat harus digalakkan. Karena instrumen ini sangat penting untuk mengentas kemiskinan. Lazismu harus bisa menjadi pelopor dalam gerakan ini,”(ilmi)