PWMU.CO – In House Training (IHT) guru SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik diikuti oleh wali kelas VII-IX di Coding & AI Center (CAC) Spemdalas, Selasa (24/12/2024).
Dalam sambutannya, Kepala Spemdalas, Yugo Triawanto MSi. Mengucapkan terima kasih untuk wali kelas yang telah mendampingi anak-anak.
“Yang sudah dikerjakan wali kelas itu di berbagai bidang, mendampingi anak-anak, wali siswa, mendampingi anak-anak yang ada problem. Itu semua 1 pekerjaan yang sangat saya apresiasi,” katanya.
Dia menuturkan, menjadi garda terdepan sekolah, bisa jadi kompensasi yang didapatkan itu cukup kecil dibanding dengan tugas yang harus dijalankan.
“Semoga anak-anak kita menjadi anak shalih-shalihah. Saya ingin menyampaikan yang sangat penting, apa yang telah dilakukan wali kelas semoga menjadi amal shaleh yang harus dibarengi ilmu yang benar,” ujarnya.
“Ini, bukan sebuah retorika yang membesarkan hati jenengan (anda), tapi memang Allah sampaikan, apabila kita mengajak kepada kebaikan maka kita juga mendapat kebaikan tersebut tanpa menguranginya,” lanjut Yugo Triawanto.
Misalnya mengajak bersegera ke masjid, menasihati saat anak-anak berkata kotor. “Saya mewakili sekolah berterima kasih pada jenengan. Semoga tetap semangat mendampingi anak-anak,” ungkapnya.
Garda Terdepan
IHT kali ini bertema ‘Gimana Sih Jadi Garda Terdepan Sekolah’ disampaikan oleh Wakil Kepala Spemdalas bidang Kesiswaan, Ichwan Arif SS MHum.
Dalam materinya, Arif sapaan akrabnya menyampaikan bagaimana cara mendampingi anak-anak, dan mendampingi orang tua dengan karakter yang berbeda.
“Wali kelas itu pekerjaan yang sangat berat. Maka walas (wali kelas) harus solid, walas harus dimanajemen dengan baik agar bisa menjaga amanah,” katanya.
Sekolah, tuturnya, berusaha mengajukan pada majelis untuk mengubah cover sekolah agar lebih bagus. “Bentuk pelayanan walas sebagai garda terdepan, kalau ada siswa yang punya adik, kalau kakaknya merasa nyaman di Spemdalas, pasti nanti adiknya juga akan disekolahkan di Spemdalas,” terangnya.
Wali kelas itu di bawah naungannya Kepala Sekolah, Wakil kepala (Waka) Kurikulum, Waka Kesiswaan, Waka Ismuba, Waka Humas, dan Waka Sarana.
“Ikhtiar tugas wali kelas meliputi memastikan, melakukan pencatatan, me-monitoring, melaporkan, menindaklanjuti, dan menyukseskan seluruh program Spemdalas,” jelasnya.
Pendampingan
Arif menjelaskan, wali kelas memastikan kehadiran siswa di sekolah, input pembiasaan harian siswa, infak siswa, berkaitan dengan sarana kelas yang rusak, wali kelas memastikan saran sudah diperbaiki/ada respon dari pihak yang berwenang.
“Wali kelas juga melaporkan tambahan pelajaran yang belum mencapai ketuntasan belajar, pelanggaran siswa ke pihak yang berwenang, melaporkan kerusakan sarana kelas, pembuatan laporan bulanan,” jelasnya.
Kalau ada pelanggaran yang mengurangi poin sampai setengahnya, maka ada pemanggilan orang tua. Ketika ada anak yang pacaran juga harus dipanggil anak, dan orang tuanya juga.
“Kalau jadwalnya pulang, dipastikan anak-anak sudah pulang semua. Kalau ada masalah harus diselesaikan, kalau membutuhkan konseling bisa dikomunikasikan. Sampai close. Semua pelanggaran-pelanggaran kecil harus dikomunikasikan agar tidak menjadi virus yang menyebar menjadi bom waktu yang akan meledak,” katanya.
Pendampingan pembiasaan pagi, shalat berjamaah di masjid atau di hall, kegiatan sekolah di luar kelas. Pendampingan pagi meliputi shalat dhuha, tadarus, infak, maupun motivasi.
“Komunikasi share posdig sekolah (prestasi sekolah prestasi siswa, kegiatan, maupun informasi penting) ke grup wali siswa, share berita sekolah, komunikasikan kepulangan siswa, dan ketika ada siswa yang sakit yang harus pulang, terkait kerusakan yang dilakukan siswa secara sengaja ataupun tidak sengaja. Dikomunikasikan ke orang tua untuk mengganti,” katanya.
“Wali kelas juga merawat rasa peka, merawat 30 siswa dan orang tua serta merawat kelas antara lain, rak sandal, papan tulis, penataan tempat duduk di kelas, kebersihan kelas, tempelan di kelas, pojok baca kelas, dan sarana kelas,” jelasnya.(*)
Penulis Ria Rizaniyah Editor Zahrah Khairani Karim