PWMU.CO – Dalam rangka memperingati Hari Ibu, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Malang menggelar seminar bertema “Ibu Cerdas, Kunci Ketahanan Keluarga” di Aula Auditorium GKB 4 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kampus 3, Ahad (22/12/2024). Meskipun Kota Malang diguyur hujan sejak pagi, sebanyak 300 peserta tetap antusias menghadiri kegiatan ini.
Nutrisi Seimbang untuk Generasi Unggul
Dalam seminar ini, Dra Sri Herawati membawakan materi bertema “Menyiapkan Generasi Unggul dengan Nutrisi Seimbang.” Hera membuka paparannya dengan mengutip Surat an-Nisa ayat 9, yang mengingatkan pentingnya menjaga generasi agar tidak menjadi lemah.
“Generasi unggul adalah mereka yang pandai, cakap, kuat, dan memiliki karakter tangguh yang memberi dampak positif pada diri sendiri maupun lingkungan,” jelasnya.
Ia menambahkan, siklus hidup manusia mencapai puncak kesehatan dan potensi pada usia 40 tahun, sementara rata-rata usia manusia adalah 67 tahun. Oleh karena itu, nutrisi seimbang menjadi kunci penting untuk menjaga kualitas hidup, seperti dijelaskan dalam Surat al-Baqarah ayat 168 tentang makan makanan yang halal dan baik.
Hera juga menegaskan bahwa keunggulan suatu bangsa tidak ditentukan oleh kekayaan alam atau faktor geografis, melainkan oleh attitude atau akhlak masyarakatnya. “Kepribadian adalah faktor dominan dalam membangun generasi unggul,” tegasnya.
Peran Strategis Perempuan dalam Aisyiyah
Shoimah Kastolani, anggota Tim Ahli Biro Organisasi Pimpinan Pusat Aisyiyah, menyampaikan materi bertema “Aisyiyah Sejati: Menjadi Istri dan Mengatur Negeri.” Dalam pembukaannya, ia mengutip Surat An-Nisa ayat 124 yang menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan yang beriman dan beramal saleh akan mendapatkan balasan surga.
Shoimah mengingatkan bahwa peringatan Hari Ibu seharusnya memiliki makna mendalam, tidak sekadar diisi dengan lomba memasak atau merias. Ia menjelaskan bahwa tanggal 22 Desember dipilih sebagai Hari Ibu untuk mengenang Kongres Perempuan Indonesia pertama di Yogyakarta pada tahun 1928, yang menjadi tonggak kebangkitan perempuan di Indonesia.
“Perempuan Indonesia itu AMPUH: Awet Muda, Panjang Usia, dan Hebat. Kita harus terus berfastabiqul khoirot, memperbanyak manfaat untuk keluarga dan masyarakat,” ujarnya.
Peran Sosial Perempuan Menurut KH Ahmad Dahlan
Shoimah juga mengutip nasihat KH Ahmad Dahlan yang menekankan pentingnya perempuan dalam mendukung pergerakan Muhammadiyah. Perempuan diajak untuk tidak menjadikan urusan dapur sebagai hambatan dalam berkontribusi pada masyarakat.
Ia menambahkan bahwa sejak awal berdirinya Muhammadiyah, peran Aisyiyah sudah sangat strategis. Perempuan tidak hanya membantu mencari donatur dengan kelembutan mereka, tetapi juga mendirikan TK Aisyiyah yang pertama, sebagai bagian dari kontribusi nyata dalam dunia pendidikan.
Pesan Penting untuk Ibu
Di akhir paparannya, Shoimah mengingatkan bahwa kebutuhan perempuan bukan hanya sebatas makanan dan pakaian, tetapi juga kebutuhan sosial. “Berbuat baik tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat. Jangan pernah berhenti memperluas kebermanfaatan,” tutupnya.
Seminar ini menjadi pengingat akan pentingnya peran perempuan, khususnya ibu, dalam membangun ketahanan keluarga dan generasi unggul. (*)
Penulis Fatimah Azzahro Editor Wildan Nanda Rahmatullah