PWMU.CO – Kabar duka menyelimuti keluarga besar Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan.
Ustadz M Qosimul Ghozy, seorang pembina yang penuh dedikasi, berpulang ke rahmatullah pada Kamis (26/12/2024) pukul 10.20 WIB di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Beliau wafat setelah berjuang melawan komplikasi penyakit gula darah dan kekurangan sel darah putih.
Perjalanan Pengabdian yang Penuh Makna
Kabar kondisi kesehatan Ustadz Ghozy pertama kali disampaikan oleh Wakil Mudir Al Mizan, Ustadz Anggun Imanto, melalui grup WhatsApp keluarga besar Al Mizan pada Rabu (25/12/2024).
Dalam pesan tersebut, ia memohon doa untuk kesembuhan Ustadz Ghozy yang tengah dirawat di rumah sakit.
“Kami mohon doa untuk kesembuhan Ustadz M Qosimul Ghozy, yang saat ini dirawat karena komplikasi gula darah dan kekurangan darah putih. Semoga segera membaik dan sehat seperti sedia kala. Aamiin,” tulisnya.
Namun, kondisi Ustadz Ghozy semakin memburuk hingga harus dipasangi ventilator sebagai alat bantu pernapasan. Akhirnya, pada Kamis pagi, Ustadz Anggun kembali mengabarkan bahwa Allah Swt telah memanggil sahabat, guru dan pembina Pondok itu.
“Innalillahi wa inna ilaihi rooji’un. Telah meninggal dunia sahabat dan saudara kami, Ust M Qosimul Ghozy, SM, pada hari ini, 24 Jumadil Akhir 1446 H. Deritamu di dunia telah usai, Allah mencintaimu sebagaimana kami sangat mencintaimu. Kini Allah memanggilmu dalam keadaan husnul khotimah, insya Allah,” tulis Ustadz Anggun.
Ustadz yang Tidak Pernah Mengenal Lelah
Dalam sambutannya usai menyalatkan jenazah pada pukul 11.50 WIB, Ustadz Anggun mengenang perjuangan Ustadz Ghozy. Beliau digambarkan sebagai sosok pekerja keras yang tetap menjalankan tugasnya meski dalam keadaan sakit.
“Hari Selasa, beliau masih membantu Kepala Madrasah Tsanawiyah dalam menyiapkan berkas untuk predikat kepala berprestasi dari Kementerian Agama. Beliau bekerja dalam keadaan sudah sakit. Hari Rabu dirujuk ke rumah sakit, dan Kamis Allah Swt memanggilnya. Ini adalah takdir Allah yang terbaik,” ujar Ustadz Anggun dengan penuh haru.
Ia juga mengingatkan bahwa ketetapan Allah selalu baik, meski kadang tidak sesuai dengan keinginan manusia. “Iman kepada takdir, baik yang menyenangkan maupun yang tidak, adalah bagian dari keimanan seorang Muslim,” tambahnya.
Atas nama keluarga besar Al Mizan, Ustadz Anggun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendoakan dan menghadiri prosesi pemakaman. Ia juga memohonkan maaf atas segala khilaf yang mungkin pernah dilakukan almarhum semasa hidupnya.
“Apabila ada urusan yang belum selesai atau hutang piutang yang mungkin belum diselesaikan, kami mohon hubungi pihak keluarga. Kami doakan semoga Ustadz Ghozy mendapat tempat terbaik di sisi Allah Swt,” tutupnya.
Kepergian Ustadz Qosimul Ghozy meninggalkan duka mendalam, tetapi juga meninggalkan jejak kebaikan yang tak akan pernah terlupakan.
Beliau adalah guru, pembina, dan teladan yang telah mendedikasikan hidupnya untuk mendidik generasi muda. Semoga amal jariyah, ilmu yang diajarkan, dan kebaikan yang ditanamkannya menjadi penerang dalam perjalanan terakhirnya menuju keharibaan Allah Swt.
Innalillahi wa inna ilaihi rooji’un. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan