PWMU.CO– Hizbul Wathan (HW) kehilangan salah satu kader mudanya yang penuh dedikasi, M Qosimul Ghozy. Sosok yang dikenal sebagai penggerak dan inspirator ini meninggal dunia pada Kamis (26/12/2024) di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.
Kepergian beliau menjadi duka mendalam bagi keluarga besar Muhammadiyah, khususnya Kwartir Daerah (Kwarda) HW Lamongan.
Ketua Kwartir Pusat Hizbul Wathan, Nugraha Hadi Kusuma, menyampaikan kenangan indahnya bersama almarhum. Dalam sebuah momen penting saat pengukuhan Kwarda HW Lamongan, Ghozy memberikan pandangan yang menunjukkan visi dan keikhlasannya dalam membangun organisasi.
“Saya bertemu Ustadz Ghozy seperti bertemu adik yang luar biasa. Keikhlasan dalam mengabdi dan membersamai HW Lamongan begitu terasa.”
“Ia pernah mengatakan kepada saya, ‘Ramanda, HW yang basisnya pesantren membutuhkan sentuhan khusus berupa penguatan kecakapan dan menjadikan pelatih seperti yang ada di Mu’allimin dan Mu’allimat, di mana sebelum lulus sudah menjadi Jaya Melati I.’”
Kata-kata itu menunjukkan pemikiran Ghozy yang visioner. Ia memahami bahwa pesantren memiliki potensi besar untuk mencetak kader HW yang unggul dan berdaya saing, terutama dalam pengembangan pelatihan kepemimpinan.
Kehilangan yang Mendalam
Nugraha Hadi Kusuma juga mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam atas wafatnya Ghozy.
“Saya secara pribadi dan Kwartir Pusat sungguh kehilangan kader muda yang potensial. Allah sayang pada Adinda. Selamat jalan, surga menunggumu,” ucap Nugraha penuh haru.
Sebagai Wakil Ketua Kwarda HW Lamongan periode 2023-2028, Ustadz Ghozy dikenal sebagai sosok yang selalu bersemangat dalam setiap tugas. Ia memiliki komitmen tinggi untuk memajukan HW, terutama di wilayah berbasis pesantren. Meski telah tiada, semangatnya akan terus hidup melalui jejak-jejak pengabdian yang telah ditorehkan.
Hizbul Wathan Lamongan dan keluarga besar Muhammadiyah kini mendoakan almarhum agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah Swt. Dedikasi dan keikhlasan Ghozy menjadi teladan yang akan terus menginspirasi kader-kader muda di masa depan.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan