PWMU.CO – Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Sendangagung, Paciran, Lamongan, mengagendakan wisata religi dengan rute Tulungagung Blitar pada Selasa (24/12/2024).
Sebanyak 123 peserta yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak berangkat pada Selasa dini hari yaitu pukul 02.00 WIB, dengan menggunakan 2 armada Bus, start dari Watungkal Education Sendangagung (WES).
Selama dua setengah jam perjalanan, tepatnya pukul 04.30 WIB rombongan singgah ke Masjid Moeldoko yang terletak di Jombang, untuk shalat subuh berjamaah.
Sesuai jadwal yang telah dibuat, tepat pukul 06.30 WIB tiba di Depot Titin, Kediri, untuk bersih-bersih dan sarapan.
Semua rombongan yang terdiri dari anggota PRA dan keluarga, sangat menikmatinya. Salah satu peserta, Dwi Setyorini yang sehari-harinya mengajar di TPA Al Ikhlas Sendangagung menanggapi mengenai kegiatan ini.
“Alhamdulillah perjalanan lancar dan kita semua bergembira menikmati liburan ini, semoga acara ini sukses sesuai yang sudah diagendakan,” ujarnya.
Tepat pukul 09.30 WIB rombongan wisata religi tiba di Masjid Al-Fattah Tulungagung, untuk melakukan shalat Dhuha. Masjid dengan arsitektur modern, yang diresmikan oleh Ketum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pusat, Prof Dr H Haidar Nashir MSi, pada tahun 2022 itu membuat decak kagum semua rombongan.
“Alhamdulillah saya sangat bangga menjadi warga Muhammadiyah, semakin hebat syi’arnya, terbukti dengan aset berupa masjid yang berdiri megah dan mewah yang dimiliki ini, siapapun bisa beribadah dengan nyaman di sini,” ujar Muhayati, mantan guru TK ABA Sendangagung.
Destinasi selanjutnya adalah Kampung Coklat, Blitar. Di lokasi ini para peserta wisata religi diberi waktu dua setengah jam untuk makan siang, shalat, dan menikmati berbagai wahana yang disediakan di Kampung Coklat.
Ketua PRA Sendangagung, Titin Zuliana SP, mengatakan bahwa di ‘Aisyiyah itu gembira dan menggembirakan, artinya bergembira dalam berkegiatan rutin ngaji dan infak tiap Jumat, juga sekali-kali me-refresh jiwa raga dengan berwisata religi.
Seperti kali ini, karena anggota ‘Aisyiyah sebagian besar adalah tenaga pendidik, maka ketika mengadakan kegiatan di luar kota harus menyesuikan, ujar pengajar aktif di SMP Muhammadiyah 12 Sendangagung ini.
Pukul 17.00 WIB rombongan tiba di lokasi terakhir, yaitu Masjid Arrahman, Blitar. Masjid yang dibangun dengan desain miniatur Masjid Nabawi, Madinah itu juga menarik rombongan wisata religi.
Sambil menikmati keindahan karya arsiteknya, para rombongan yang rata-rata sudah manula itu melakukan rileksasi sambil menunggu waktu shalat Maghrib.
Setelah melakukan shalat Maghrib dan dilanjut jamaah Isya, 2 bus yang mengangkut rombongan wisata religi itu melaju ke Waroeng Ghodong Salam, Blitar untuk makan malam dan membeli oleh-oleh. Tempat ini merupakan destinasi terakhir.
Perjalanan pulang, “Sangat senang dan puas ikut wisata relegi, bayar 200 ribu dapat fasilitas 3 kali makan yang menunya tidak kaleng-kaleng,” ujar Yayuk Della, salah satu anggota PRA.
Tepat pukul 01.30 WIB rombongan wisata religi sampai rumah. Walau lelah, ibu-ibu PRA Sendangagung tetap tersungging senyum di wajahnya, senyum kepuasan, puas atas pelayanan para panitia wisata religi yang dikomandai ketua PRA-nya.
“Siap menabung lagi, dan siap untuk ikut berwisata lagi,” ucap Lilik Inawati salah satu anggota PRA Sendangagung, dengan ekspresi semangat dan sumringah, walau sebenarnya lelah.
Titin Zuliana SP, ketua PRA Sendangagung mengatakan bahwa, panitia tidak mengambil untung dalam hal ini, karena ini bentuk reward dari ‘Aisyiyah untuk ibu-ibu ‘Aisyiyah yang tidak pernah lelah untuk berjuang menghidupkan ‘Aisyiyah Sendangagung.
“Semoga setelah wisata relegi ini bisa menambah semangat berkegiatan dan berjuang di ‘Aisyiyah,” pungkas ketua PRA Sendangagung, Paciran, Lamongan.(*)
Penulis Sri Asian Editor Zahrah Khairani Karim