PWMU.CO – Kamenan SPd telah mengabdikan dirinya untuk menjadi Muadzin sekaligus Marbot di Masjid Baiturrahim Desa Tunggul selama lebih dari 30 tahun, ribuan pelayat turut mengantarkan kepergian Sang Muadzin ke tempat istirahat terakhirnya.
Pagi itu cuaca nampak redup, matahari seolah enggan bersinar, selain memang pada masa musim penghujan, namun seolah alam juga turut bersedih melepas kepergian orang yang selalu mengumandangkan adzan setiap masuk waktu shalat lima waktu.
Dia rutin menjalankan tugasnya untuk mengumandangkan adzan setiap memasuki waktu shalat serta menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebersihan masjid dan kenyamanan jamaah.
Selain sebagai Muadzin dan Marbot, iya juga dipercaya oleh Yayasan Al Amin Tunggul untuk menjadi Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Amin Muhammadiyah 06 sejak tahun 2007 hingga kini.
Al Amin adalah sebuah Yayasan yang bergerak di bidang Pendidikan baik formal maupun non formal semenjak zaman penjajahan Belanda yang didirikan oleh KH. Mohammada Amin Musthofa.
Sebuah tugas yang tidak ringan dan tidak sebentar. Sebuah dedikasi dan pengabdian yang luar biasa, yang tidak dimiliki oleh sebagian besar masyarakat pada umumnya.
Selain menjadi Marbot, Kepala Madrasah, Pengurus Harian Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Desa Tunggul, Anggota Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Paciran, Kamenan juga aktif di Pemerintahan Desa Tunggul.
Di pemerintahan Desa Tunggul, Kamenan juga bertanggung jawab untuk mengelola kebersihan desa, Gapoktan, serta Rukun Kematian. Setia pada warga desa yang meninggal, ia akan segera mengumumkan menggunakan pengeras suara masjid agar di dengar oleh seluruh warga desa. Suaranya yang khas, dengan mudah dikenali oleh seluruh warga.
Sedemikian banyak kegiatan yang ia jalani, ia masih menyempatkan diri untuk merawat beberapa ekor kambing yang diletakkan di kebun seperti masyarakat Desa Tunggul pada umumnya, bahkan masih menyempatkan untuk menanam jagung serta cabai jika musim tanam tiba.
Kepala Desa Tunggul, Drs H Mohammad Yasin, saat memberikan sambutan menjelang pelaksanaan shalat jenazah di Masjid Baiturrahim, nampak sekali bahwa ia merasa kehilangan.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pelayat yang hadir, memohonkan maaf jika selama hidup almarhum ada kesalahan, serta memohonkan doa terbaik.
Selain itu, Mohammad Yasin meminta masyarakat yang memiliki sangkut-paut hutang piutang agar dapat menghubungi keluarga, mulai dari putra pertama almarhum atau istrinya.
Kamenan SPd, lahir di Lamongan, 4 November 1970. Meninggal pada hari Jumat, 27 Desember 2024 di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) pada sekitar pukul 01.30 WIB di usia 54 tahun karena sakit.
Ia meninggalkan seorang istri bernama Anis Mukaromah, dan empat orang anak, dua laki-laki dan dua perempuan yang bernama: Jamaluddin Al Afghoni usia 25 tahun, Albi Hamdani usia 19 tahun, Aufa Ahimsa Ardani usia 7 tahun, dan Mahreen Shafana Almahyra usia 5 tahun.
Di mata mata Masyarakat serta teman, dia adalah pribadi yang baik, ulet, disiplin, serta murah senyum.
Khoirul Huda, tenaga pendidik di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 15 Banjarwati serta Sekretaris Majelis Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup (MPMLH) PCM Paciran, memberikan kesaksian bahwa Kamenan SPd adalah porsonal yang baik dan dapat diterima oleh banyak orang.
“Tahun 2007 saya mulai mengenal beliau, bagi saya beliau adalah pribadi atau orang yang hamble terhadap semua orang, orang yang sangat rendah hati, dan selalu bisa menerima usulan dari siapapun bahkan usulan dari saya yang secara usia jauh di bawah beliau,” kenangnya.
Huda melanjutkan kesaksiannya, “Bagi saya beliau bisa menjadi teman, bisa menjadi orang tua, kadang saling tukar pikiran, dan kadang menasihati persis sebagai orang tua. Sabar dan ketekunan beliau sudah tidak diragukan lagi bagi saya,” ujarnya.
KTU MI Al Amin Muhammadiyah 06, Shofiatun, yang hampir setiap hari membersamai almarhum juga meberikan kesaksian.
“Pak Kamenan bagi saya adalah seorang yang mengajarkan banyak hal, diantaranya adalah kedisiplinan dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Saya hanya bisa mengucap terima kasih seraya berdoa, semoga Allah menempatkan njenengan di tempat yang indah sesuai dengan amal ibadah njenengan, semoga husnul khatimah pak Kam, Aamiin,” ungkapnya.
Riwayat Pendidikan Kamenan SPd, yaitu:
- Sekolah Dasar Negeri Tunggul: 1978 – 1984
- Sekolah Menengan Pertama (SMP) Al Amin Tunggul: 1984 – 1987
- Sekolah Menengah Atas (SMA) Al Almin Tunggul: 1987 – 1990
- S1 Universitas Kanjuruhan Malang, lulus tahun 2007 dengan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.(*)
Penulis Winarto Editor Zahrah Khairani Karim