PWMU.CO – Wajah 97 siswa Kelas 1 SD Muhammadiyah 21 Surabaya pagi itu nampak ceria. Sebab dalam kegiatan tengah semester (KTS), yang berlangsung Selasa (24/10/17) lalu, mereka diajak jalan-jalan berkegiatan di luar kelas.
Betapa senangnya ketika mereka sampai pada lokasi acara, di Taman Flora yang berlokasi di daerah Bratang, Surabaya.
Decak kagum dan heran pun akhirnya terlontar dari anak-anak kecil ini. “Subhanallah, ternyata ada ya hutan di tengah kota,“ ungkap Reihan setelah masuk ke dalam.
“Reihan belum pernah ke sini,“ tanya Ustadz Hasan sesaat mendengar keheranan Reihan.
“Belum,“ jawab dia singkat. Rupanya Reihan sangat terkesan karena selama ini tidak pernah berkunjung ke Taman Flora.
Ya, Taman Flora adalah termasuk salah satu “hutan” kota yang ada di Surabaya. Berbagai koleksi tanaman keras, termasuk yang lanka, ada di situ. Maka jangan heran jika suasananya rindang, layaknya hutan.
Dalam kegiatan ini para siswa dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok putra dan kelompok putri. Pada putaran pertama kelompok putra berkeliling untuk mengenal jenis tanaman dengan dipandu dari tim Taman Flora.
Sedangkan kelompok putri belajar di perpustakaan yang ada di Taman Flora.
Kaur Kurikulum Lina Sunariyati Utami SPd menjelaskan, tujuan KTS ini adalah supaya anak-anak bisa belajar langsung mengenal jenis tanaman sambil bermain di kebun yang menjadi kebanggaan arek-arek Suroboyo.
“Anak-anak bisa mengidentifikasi berbagai jenis tanaman mulai tanaman pelindung, tanaman perdu, hingga tumbuhan langka dan tanaman obat keluarga.
Kepada anak-anak, Farid, salah satu guide Taman Flora menjelaskan cara berkembang biak, kegunaan, tempat tumbuh, dan cara merawat tanaman.
Mereka sangat antusias bahkan tak jarang hanya bisa mengucap “O…….” dengan manggut–manggut, tanda heran dan mengerti atas penjelasan dari sang pemandu.
Selain berkeliling mengenal jenis tanaman, anak–anak juga diajak melihat koleksi hewan yang terdapat di “hutan” tersebut, seperti rusa tutul, rusa Sumbawa, rusa Jawa, burung Merak, burung Bawean, atau burung Onta,“
Di sinilah anak-anak belajar mengenal jenis-jenis hewan dan bisa membedakan antara hewan pemakan tumbuh-tumbuhan dan pemakan biji–bijian,” ungkap Wiwit Noviarti, salah satu guru pendamping.
Setelah berkeliling kelompok putra beristirahat sejenak kemudian dilanjutkan putaran ke dua. Kini giliran kelompok putri berkeliling dan kelompok putra membaca di perpustakaan. Setelah lelah mereka beristirahat di bawah pohon yang teduh sambil makan bekal yang dibawa dari rumah. Kemudian bermain di arena outbond dengan dibantu guru pendamping.
Tepat pukul 11.00 semua rombongan berkumpul untuk kembali ke sekolah dan melaksanakan shalat dhuhur. “Gimana Reihan?“ sapa ustad Hasan . “Senang banget Ustad. Aku bisa tahu pohon beringin yang jadi lambang sila ketiga Pancasila, pohonnya bueesaar,“ celotehnya. (Abi Saffa)