PWMU.CO – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Pasuruan sukses menyelenggarakan Baitul Arqam Amal Usaha Aisyiyah, sebuah program penting yang bertujuan memperkuat pemahaman kader terhadap nilai-nilai Islam, dan meningkatkan profesionalisme dalam mengelola amal usaha.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, tepatnya pada hari Jumat-Sabtu (27-28/12/2024), di Hotel New Start, Trawas, Mojokerto. Dengan tema “Meneguhkan Peran Kader dalam Mengelola Amal Usaha Berbasis Nilai Islam dan Profesionalisme”.
Acara ini menjadi momentum untuk mengintegrasikan spiritualitas dengan kompetensi manajerial. Kegiatan ini dihadiri oleh 47 peserta dari Amal Usaha Aisyiyah se-Kota Pasuruan yaitu TK Al Kautsar, TK ABA I hingga VI.
Pada hari pertama, suasana penuh antusiasme terlihat sejak pagi ketika peserta mulai berdatangan untuk melakukan registrasi. Acara resmi dibuka pada pukul sembilan pagi, diawali dengan pembacaan ayat suci al-Quran yang menenangkan jiwa.
Ketua Penyelenggara, Nurul Mawaridah MPd, memberikan sambutan penuh semangat, disusul oleh arahan dari Ketua PDA, Dr Hj Emilis Setyawati. Dalam arahannya, beliau menekankan pentingnya kader-kader Aisyiyah memiliki komitmen terhadap nilai-nilai Islam, serta kemampuan profesional untuk mendukung keberhasilan amal usaha.
Sesi pertama dimulai dengan materi berjudul “Implementasi Nilai-nilai Keislaman dalam Kehidupan Sehari-hari” yang disampaikan oleh Dr Hj Emilis Setyawati.
Peserta diajak merenungkan bagaimana ajaran Islam dapat diterapkan dalam aktivitas sehari-hari, baik di rumah maupun dalam pengelolaan amal usaha.
Setelah istirahat siang, sesi dilanjutkan dengan pemaparan sejarah, visi, misi, dan pernyataan pikiran Muhammadiyah oleh Dr H Abu Nasir MAg. Peserta terlihat aktif berdiskusi mengenai relevansi gerakan Muhammadiyah dalam konteks modern.
Dilanjutkan dengan materi ketiga tentang Khittah Perjuangan Muhammadiyah dan Dinamika Perjuangan Aisyiyah oleh Nurul Mawaridah MPd.
Materi keempat yang bertajuk “Adabul Mar’ah Fil Islam” dibawakan oleh Hj Baror Masfufah SPd, menyoroti peran wanita muslimah dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk sebagai pendidik, pemimpin keluarga, dan pengelola amal usaha.
Hari pertama ditutup dengan sesi muhasabah, dan refleksi pada malam hari yang dipandu oleh Hj Baror Masfufah. Suasana khidmat memenuhi ruangan ketika peserta merenungkan peran, dan tanggung jawab mereka sebagai kader. Tuntunan thaharoh dan sholat disampaikan oleh Indria Mawaddah SAg.
Pada hari kedua, kegiatan dimulai lebih awal dengan qiyamul lail dan dzikir pagi yang memberikan energi spiritual bagi peserta. Materi Thaharotul qulub disampaikan oleh Faridah Agustiarini SAg.
Setelah olahraga pagi dan sarapan, sesi dilanjutkan dengan materi tentang Integrasi Kemuhammadiyahan dan Ke-Aisyiyah-an Dalam Mengajar.
Setelah itu dilanjutkan dengan materi Etos Kerja Dalam Mengemban Amanah yang disampaikan oleh Nurul Mawaridah. Materi ini menekankan pentingnya profesionalisme, dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas sebagai pengelola amal usaha.
Sesi berikutnya, yang tak kalah penting, adalah pembahasan Psikologi Perkembangan Anak dan Perlindungan Anak oleh Dr Hj Emilis Setyawati. Materi ini memberikan wawasan kepada peserta tentang pentingnya memahami kebutuhan emosional dan psikologis anak, khususnya di era yang penuh tantangan seperti sekarang.
Acara ditutup dengan kegiatan outbound yang diisi dengan berbagai permainan kebersamaan. Kegiatan ini bertujuan mempererat ukhuwah di antara para peserta sekaligus menyegarkan pikiran setelah mengikuti berbagai sesi materi.
Dalam penutupan, Nurul Mawaridah menyampaikan laporan panitia, diikuti oleh arahan terakhir dari Dr Hj Emilis Setyawati yang memberikan motivasi kepada seluruh peserta untuk terus berkontribusi aktif dalam amal usaha ‘Aisyiyah.
Baitul Arqam ini berhasil menyatukan spiritualitas dan profesionalisme, membentuk kader-kader tangguh yang siap membawa perubahan positif di masyarakat.
Seperti yang diungkapkan salah satu peserta, Ani, “Kami pulang dengan semangat baru, dan bekal ilmu yang insyaAllah bermanfaat, baik untuk pribadi maupun untuk umat, serta ditunggu baitul arqam selanjutnya,” ungkapnya.(*)
Penulis Nurul Mawaridah Editor Zahrah Khairani Karim