PWMU.CO – Waktu telah menunjukkan pukul 19.00 waktu Arab Saudi. Saya dan rombongan umrah putri berkumpul di lobby hotel, bersiap shalat Isya di Masjid Nabawi, Madinah. Tak sendiri, muthawwif Muhammad Hamka memanggil temannya, muthawwifah Yuni untuk mendampingi kami berangkat. Jumat (27/12/2024) adalah malam spesial bagi kami karena akan berangkat ke Raudhah, tempat mulia, taman surga.
Awalnya, hati ini dipenuhi rasa gugup ketika memulai perjalanan umrah pertama kaliku. Sejak melangkah keluar dari rumah, ada rasa haru yang terus mengiringi, berbekal doa dan harapan yang sudah tercatat rapi dalam daftar kecil. Liburan sekolah ini menjadi momen spesial untuk melaksanakan umrah, dan siapa sangka takdir membawa pengalaman yang tak akan terlupa.
Selama perjalanan, muthawwifah dari Relasi Wisata begitu berperan besar. Mereka memastikan setiap langkah kami terasa ringan dan nyaman. Kebimbangan yang tadinya menghantui mengenai bagaimana menghadapi kerumunan Raudhah pun terjawab dengan kehadiran muthawwifah yang luar biasa cekatan. Mereka membimbing dan mendampingi kami, hingga kami bisa memasuki Raudhah dengan lancar.
Masuk ke area suci Raudhah membuatku seketika larut dalam suasana yang berbeda. Sesak penuh haru, tempat ini seolah membawa kita lebih dekat kepada Rasulullah meskipun ia telah tiada. Daftar panjang doa yang telah kusiapkan di rumah mendadak hilang dari ingatan. Bibir ini hanya mampu merapal shalawat dan salam kepada Rasulullah dengan air mata yang tak tertahan.
Tangis syukur dan bahagia mengiringi waktu kami di Raudhah, tak mampu berhenti menghaturkan salam dan shalawat kepada Rasulullah Muhammad. Seolah berada di tempat yang penuh rahmat dan berkah, semua harapan dan kerinduan tercurah saat itu juga.
Terima kasih kepada tim Relasi Wisata. Mereka tidak hanya memfasilitasi perjalanan fisik, tetapi juga membimbing spiritual perjalanan ini dengan sangat sempurna. Peran mereka sungguh mengagumkan, menciptakan pengalaman yang mengubah hidup dan tak akan pernah ku lupa. Ini adalah perjalanan hati menuju Sang Khalik dan Rasul-Nya yang Maha Mulia. (*)
Penulis Ria Pusvita Sari Editor Amanat Solikah