Prosesi Wisuda Tahfidz TPQ Al-Ikhlas Muhammadiyah German Sugio, Lamongan, pada Ahad (29/12/2024). (Mohammad Nofian Subandi/PWMU.CO).
PWMU.CO – TPQ Al-Ikhlas Muhammadiyah German Sugio sukses menggelar wisuda tahfidz Al-Qur’an pada Ahad (29/12/2024) di Masjid Al-Ikhlas Muhammadiyah German.
TPQ Al-Ikhlas berhasil mewisuda 36 santriwan dan santriwati. Lebih lanjut, wisuda ini mencakup 21 santri putra dan 15 santri putri dari jenjang kelas TK, SD, hingga kelas 1 SMP. Capaian hafalan tertinggi yang diraih oleh salah satu santri mencapai 8 juz.
Program tahfidz ini berlangsung ba’da sholat subuh hingga Pukul 05.30 WIB, Selain itu, juga tersedia sarapan gratis setiap hari.
Sudah Berjalan sejak 2019
Program tahfidz ini sudah berjalan sejak 2019. Namun, tahun ini menjadi momen spesial dengan hadirnya program munaqosah atau ujian hafalan, yang diikuti dengan prosesi wisuda tahfidz Al-Qur’an.
Dalam sambutannya, Kepala TPQ Al-Ikhlas sekaligus Pimpinan Ranting Muhammadiyah German, Anzar Guntoro SPdGr., menyampaikan apresiasi mendalam kepada para ustadz dan ustadzah yang telah membimbing anak-anak dengan penuh kesabaran.
“Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada para pengajar yang telah mendidik anak-anak. Sehingga mereka mampu membaca dan menghafal Al-Qur’an. Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi para santri agar terus meningkatkan hafalannya” ujarnya.
Tidak lupa, ia juga menambahkan pesan inspiratif kepada para orang tua. “Sebagai orang tua, kita patut bangga memiliki anak-anak penghafal Al-Qur’an” tutur Anzar.
“Keberhasilan orang tua dalam mendidik anak adalah ketika mereka menjadi anak yang shalih dan shalihah. Sehingga puncak keberhasilan itu, kita dapat berkumpul kembali bersama anak dan keluarga di syurga kelak” tambahnya.
Acara ini juga terisi dengan kajian Islam oleh Ustadz M. Ansori, yang menyampaikan pentingnya menjadi Ahlul Qur’an.
“Bersyukurlah jika kita termasuk Ahlul Qur’an, karena Al Qur’an akan menjadi pembela di hari kiamat dan dijanjikan surga. Para penghafal Al-Qur’an akan diminta membaca Al-Qur’an dan ditempatkan di surga sesuai dengan capaian hafalannya,” terang Ustadz M. Ansori.
Dalam kajiannya, Ansori juga menyebutkan empat langkah agar menjadi Ahlul Qur’an sebagai berikut:
- Belajar Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh.
- Rutin membaca dan menghafalkan dengan semangat.
- Memahami isi Al-Qur’an secara mendalam.
- Mengamalkan kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Acara ini berakhir dengan doa bersama dan harapan agar para santri terus semangat menjaga dan menambah hafalan. Serta, menjadi generasi Qur’ani yang membawa keberkahan bagi keluarga dan masyarakat.
Penulis Mohammad Nofian Subandi, Editor Danar Trivasya Fikri