PWMU.CO – Ada dua hal sangat bertolak belakang dalam Pergerakan Muhammadiyah. Di satu sisi ada daerah yang mempunyai amal usaha banyak sehingga untuk melaksanakan program apa saja bisa terlaksana dengan baik. Di sisi lain ada Cabang atau Ranting yang hanya punya semangat tapi tidak bisa bergerak dengan baik karena tidak ada sumber dana.
itu disampaikan Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Drs Nadjib Hamid, dalam acara Meeting and Training LPCR di Aula Masjid Al Manar Sepanjang, Sidoarjo, Sabtu (28/10/2017). Hadir dalam acara ini ratusan pengurus PCM dan PRM se Jawa Timur.
Nadjib menuturkan, pengurus Muhammadiyah itu selama ini berorganisasi ternyata sendiri-sendiri, yang maju biarlah maju yang belum mampu biarlah seperti itu. Ini harus dipikirkan bagaimana mengatasi kondisi ini.
Baca juga: Aset Muhammadiyah Jatim Rp 150 T Harus Dikelola untuk Saling Menguatkan
Menurut dia, biasanya daerah-daerah yang bergairah Muhammadiyahnya itu banyak muhajirinnya karena mereka lebih progresif. Contoh GKB maju karena banyakm pendatang. Begitu juga Sumenep besar karena mendatangkan orang dari Paciran. Sementara untuk besar, Paciran ditangani orang Sumenep. ”Nah hemat saya Muhammadiyah Sepanjang yang hebat ini orang-orangnya keluar saja agar bisa membesarkan daerah lain,” canda Najib yang membuat hadirin tertawa.
Adanya Cabang-Ranting kaya dan ada yang lemah tersebut, sambung dia, menunjukkan hilangnya makna organisasi, maka perlu kita ingat kembali apa sebenarnya makna organisasi itu? Kemudian dijawab sendiri oleh Nadjib, makna berorganisasi itu bekerja sama untuk maju bersama. Karena itulah saya dimanapun selalu gencar mengimbau untuk menggunakan manajemen berkemajuan,” tegasnya.
Ciri manajemen berkemajuan itu adalah jelas datanya sehingga terukur. Jika pimpinan itu definitif terdaftar lima, sambung dia, mestinya yang datang juga lima. Tapi menyinggung soal data, kata pria asal Lamongan itu, sampai saat ini dia masih bingung kalau ditanya wartawan jumlah anggota Muhammadiyah itu berapa. ”Saya jawab kira-kira, masih dikejar terus jumlah pastinya. Lalu saya katakan saja bahwa orang-orang yang shalat Id di lapangan itulah anggota Muhammadiyah,” canda Najib lagi disambut geerrrr peserta. (uzlifah, isrotul)