PWMU.CO – Dosen Kebidanan Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD)—yang akan bertransformasi menjadi Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT)—Mufida Dian Hardika SSTKeb MKes menjadi narasumber dalam program dialog Mozaik Indonesia di RRI Madiun, Selasa (31/12/2024).
Tema yang diusung dalam siaran program Mozaik Indonesia, yang disiarkan dari Studio PRO 1 RRI Madiun dan kanal YouTube RRI Madiun, adalah “Mencegah Stunting pada Anak.” Dialog ini dipandu oleh penyiar RRI Madiun, Mada Ristu.
Dialog dimulai dengan penjelasan dari Mufida mengenai stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh pada balita di bawah usia dua tahun. Stunting ditandai dengan tinggi dan berat badan yang tidak sesuai dengan usianya.
Penyebab Stunting
Mufida menjelaskan bahwa penyebab stunting dapat dibagi menjadi penyebab langsung dan tidak langsung.
- Penyebab langsung:
Kekurangan asupan gizi pada balita serta infeksi berulang, seperti diare, ISPA, TBC, atau infeksi cacingan yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menurunkan nafsu makan. - Penyebab tidak langsung:
Faktor sosial ekonomi keluarga balita yang memengaruhi asupan nutrisi ibu hamil.
“Kebutuhan protein hewani ibu hamil, misalnya, lima kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil. Selain itu, suplementasi seperti kalsium penting untuk perkembangan tulang bayi,” ungkap Mufida.
Pencegahan Stunting
Dalam dialog tersebut, Mufida menjelaskan pencegahan stunting sejak sebelum pernikahan, selama kehamilan, hingga bayi menjadi balita.
Pemerintah telah menjalankan program strategis nasional, seperti memberikan suplemen zat besi dalam bentuk Tablet Tambah Darah (TTD) kepada remaja putri dan wanita muda yang akan menikah untuk mencegah anemia saat hamil.
“Anemia pada ibu hamil dapat memengaruhi berat badan bayi saat lahir,” jelas Mufida.
Ia juga menekankan pentingnya pemeriksaan hemoglobin untuk mencegah anemia selama kehamilan. Pemeriksaan kehamilan terpadu, termasuk pemeriksaan USG, kini dapat dilakukan secara gratis di puskesmas.
“Hal ini penting untuk mendeteksi riwayat kehamilan dan memastikan kelahiran bayi berjalan dengan baik, termasuk berat badan bayi yang normal,” tambahnya.
Pentingnya ASI Eksklusif
Mufida juga menjelaskan bahwa pencegahan stunting dapat dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi.
“Bayi yang baru lahir harus segera diberi ASI atau dikenalkan dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dalam satu jam pertama. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan memiliki banyak manfaat, termasuk memberikan antibodi yang mencegah infeksi pada balita,” terang Mufida.
Ia menegaskan bahwa program pencegahan stunting dilaksanakan dalam 1.000 hari pertama kehidupan, dimulai sejak masa kehamilan, kelahiran bayi, hingga anak berusia dua tahun.
Penulis Pujoko Editor Zahra Putri Pratiwig