PWMU.CO – Setelah menerima piagam penghargaan dari Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah serta Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) berupa sertifikat Sekolah Unggul Madya, SMA Muhammadiyah 2 (SMA Muha) Genteng Banyuwangi terus berbenah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melanjutkan pembangunan gedung baru dengan menambah lantai dua dan tiga pada gedung depan.
Kondisi pembangunan pada Jumat (3/1/2025) sudah memasuki tahap penyelesaian lantai dua. Proyek ini dimulai sejak satu bulan lalu. SMA Muha Genteng, yang berlokasi di Jl. Jember KM 2 Setail Genteng Banyuwangi, memiliki lokasi strategis untuk mendukung proses pembelajaran. Sekolah ini terletak di pinggiran kota dan berada di tepi jalan nasional.
Ahmad Beny Saputra SSi, Kepala Urusan Sarana dan Prasarana (Sarpras), menjelaskan bahwa bangunan dengan luas masing-masing lantai 40×12 meter ini dirancang mengacu pada master plan yang telah dibuat. “Pembangunan ini ditargetkan selesai dalam enam bulan, dan saat ini telah berjalan selama satu bulan,” ungkap Beny.
Memperindah Wajah Depan Sekolah
Sebanyak 24 ruang belajar bertingkat tiga telah dibangun lengkap dengan fasilitas untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Namun, karena keterbatasan anggaran sebelumnya, ruang kepala sekolah, ruang administrasi, dan ruang guru di bagian depan sekolah yang menghadap jalan raya masih berlantai satu. Posisi strategis ini memungkinkan masyarakat dengan mudah melihat langsung kondisi sekolah.
Termotivasi oleh sertifikat Sekolah Unggul, Kepala SMA Muha Genteng, Drs. Suharyono, berinisiatif melakukan pembenahan, salah satunya dengan meningkatkan fasilitas gedung. Langkah ini diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi kelangsungan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) serta memperkuat citra SMA Muha di hati masyarakat. “Upaya ini juga sebagai penyeimbang atas berbagai prestasi peserta didik, baik di bidang akademik maupun non-akademik, yang terus meningkat,” ujar Suharyono.
Saat ditanya mengenai anggaran dan sumber dananya, Suharyono menjelaskan bahwa pembangunan lantai dua dan tiga dengan luas masing-masing lantai 40×12 meter diperkirakan menelan biaya sekitar Rp1,2 miliar. “Anggaran ini berasal dari upaya mandiri sekolah melalui tabungan dan sebagian pinjaman dari pihak ketiga. Kami telah mengukur kemampuan sekolah agar ke depannya tidak terkendala dengan masalah pinjaman,” pungkasnya. (*)
Penulis Abdul Muntholib Editor Wildan Nanda Rahmatullah