PWMU.CO – Tak lekang oleh waktu, tali silaturrahim santri dengan guru Al-Ishlah Sendangagung tetap terjaga, ungkapan demikian nampaknya sangat tepat untuk menggambarkan pertemuan antara santri dan guru Pondok Pesantren Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur yang terjadi di salah satu hotel di Jalan Magelang (Jagal) Sleman Yogyakarta, Kamis (02/01/2025).
Di tengah kegiatan Family Gathering guru SMPM 12 Sendangagung di kawasan Yogyakarta 1-3 Januari 2025. Guru Ponpes Al-Ishlah ini ditemui santri atau Ikatan Keluarga Ponpes Al-Ishlah (IKPI Cabang Yogyakarta) yang domisili di kota pelajar ini, baik sedang kuliah atau bekerja di wilayah DIY ini.
Walaupun hakekat status mereka tidak lagi santri aktif, tetapi rasa menjadi santri Al-Ishlah tetap melekat pada mereka, bahkan mereka tetap bangga disebut santri meskipun sebagian besar mereka sudah bertahun tahun meninggalkan Al-Ishlah Kampung Damai itu.
Hal ini diungkap dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Tsania Nur Diana yang hadir menemui gurunya bersama suaminya Athiful Khoir.
“Ucapan banyak terima kasih kami ucapkan dari IKPI yogyakarta, senang rasanya bisa bertukar cerita dan bernostalgia, bersama para ustadz, uztadzah, dan paraalumni Ponpes Al-Ishlah, terimakasih juga sudah memilih jogja sebagai tempat berlibur,” ucap dosen dan alumnus S3 UNY tahun 2024 ini.
Athiful Khoir pria asli Takerharjo Solokuro menyampaikan terima kasih atas wejangan-wejangan yang telah diberikan. Semoga kita semua selalu diberikan kemudahan dan kesehatan selalu oleh Allah Swt agar selalu bisa bertemu kembal.
Guru Al Ishlah
Guru Al-Ishlah yang sempat menemui IKPI Cabang Yogyakarta ini antara lain, Mutmainah, Agus Salim Syukran, Freti Fatmawati, dan Gondo Waloyo. Dalam kesempatan ini, Salim (panggilan akrab Agus Salim Syukran) memberi motivasi dan harapan IKPI Cabang Yogyakarta.
1. Kita berharap alumni Pondok Al-Ishlah memperkuat hubungan untuk saling memberi manfaat, baik antar alumni sediri maupun dengan Pondok Al-Ishlah.
2. IKPI Cabang Yogyakarta perlu diberdayakan sebagai wadah silaturrahim dengan mengintensifkan komunikasi antar teman sebaya sesama mahasiswa, juga dengan alumni senior yang sudah mapan di Yogya baik sebagai dosen, pengusaha, pendidik, dsb. Sinergi alumni yunior dan senior akan menjadikan IKPI lebih solid dan berkelanjutan.
3. Alumni Pondok Al-Ishlah harus tetap menjaga identitas diri sebagai santri. Jangan lupa ibadahnya, jaga akhlak dan kepribadian untuk tetap menjadi orang yang baik di mata Allah dan sesama manusia.
Sementara itu, rombongan tour guru dan keluarga ini juga sempat dicegat oleh Yulia Niswatul Fauziyah, salah satu alumnus Al-Ishlah yang saat ini sedang menempuh spesialis kedokteran (radiologi) di UGM.
Pertemuan singkat santri dan guru di pinggir Masjid Jogokaryan ini dimanfaatkan untuk memperteguh hubungan silaturrahim santri dan guru. Ulfa (biasa disapa) merasa bersyukur dan senang bisa bertemu guru SMPM 12 Sendangagung.
“Semoga guru-guru saya tetap dikaruniai sehat dan tetap semangat dalam menjalani tugasnya di Ponpes Al-Ishlah, saya bangga menjadi murid beliau-beliau,” ucap putri kedua Sambuji ini.