Pengajian Ahad Pagi Tholabul Ilmi Srono edisi ke-359 oleh Ketua PDM Banyuwangi, Dr H Mukhlis Lahudin MSi, Ahad (5/1/2025). (Wahyu Pribadi/PWMU.CO).
PWMU.CO – Pengajian Ahad Pagi Tholabul Ilmi Srono edisi ke-359 kembali terselenggara pada Ahad (5/1/2025) pukul 06.00 hingga 07.00 WIB. Adapun kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Baitul Muslimin Jambean Srono–Banyuwangi.
Acara kali ini menghadirkan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi, Ustadz Dr H Mukhlis Lahudin MSi sebagai pembicara utama. Lebih lanjut, tema dalam pengajian kali ini yaitu “Kesempurnaan Hidup Manusia Didampingi Wahyu, Ar Ro’yu, Qolbu, dan Nafsu.”
4 Elemen Utama
Dalam tausiyahnya, Mukhlis menekankan bahwa kesempurnaan hidup manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT dapat dicapai dengan memahami dan mengelola empat elemen utama, yakni wahyu, ar-ro’yu, qolbu, dan nafsu.
Menurutnya, wahyu sebagai petunjuk dari Allah SWT merupakan landasan utama yang harus menjadi pedoman hidup seorang Muslim.
“Tanpa wahyu, manusia akan kehilangan arah. Wahyu adalah peta kehidupan yang menuntun kita menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat” ujarnya.
Selain itu, ia menjelaskan pentingnya peran akal (ar-ro’yu) sebagai alat untuk menimbang dan mengambil keputusan. Namun, ia mengingatkan bahwa akal harus senantiasa berjalan selaras dengan wahyu agar tidak menyimpang.
“Akal itu penting, tetapi jangan sampai mendominasi tanpa kendali wahyu” tambahnya.
Ustadz Mukhlis juga menyoroti peran qolbu atau hati. Ia mengajak jamaah untuk senantiasa menjaga kebersihan hati agar tetap memancarkan cahaya iman.
“Hati adalah tempat bercokolnya niat. Jika hati bersih, maka tindakan kita pun akan menjadi baik” katanya.
Terakhir, ia membahas nafsu yang sering menjadi tantangan besar dalam kehidupan manusia. Ia mengingatkan agar mengendalikan nafsu, bukan menguasainya.
“Jadikan nafsu sebagai alat, bukan tuan. Jika nafsu menguasai, itu bisa menjerumuskan kita dalam kebinasaan” tuturnya.
Dalam penutupnya, Mukhlis menegaskan bahwa Allah telah memberikan setiap manusia wahyu, ro’yu, qolbu, dan nafsu sebagai anugerah sekaligus amanah.
Maka, pengelolaan yang bijak atas keempat elemen ini menjadi kunci kesempurnaan hidup manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang istimewa.
Penulis Wahyu Pribadi, Editor Danar Trivasya Fikri