PWMU.CO – SMK Muhammadiyah 2 (SMK Muda) Genteng Banyuwangi mengadakan sosialisasi 7 kebiasaan anak Indonesia hebat kepada siswa, Senin (6/1/2025).
Sosialisasi ini disampaikan saat pelaksanaan apel pagi yang berlangsung di halaman depan SMK Muda Genteng. Sekolah yang beralamatkan di Jalan Hasanudin No 103 Genteng Banyuwangi ini sejak pukul 6.00 Wib sudah mulai dipadati oleh siswa yang akan mengikuti pembelajaran.
Cuaca di Kecamatan Genteng pada hari Senin ini terpantau sangat cerah. Sebelum pembelajaran dimulai, semua siswa SMK Muda mengikuti apel pagi terlebih dulu. Mereka meliputi siswa Kelas X, Kelas XI, dan Kelas XII yang terdiri dari 5 konsentrasi keahlian. Yaitu Teknik Elektronika Industri (TEI), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Sepeda Motor (TSM), Animasi, dan Kuliner.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala SMK Muda, Tamyis Rosidi MPd yang didampingi oleh para guru dan tenaga kependidikan. Mengawali apel ini, Guru Bahasa Arab, Muhammad Iqbal MH memberikan tausiyah singkat. Dia mengutip hadits nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah Ra tentang adab seorang muslim.
Melalui hadits tersebut, Iqbal mengajak para siswa untuk menjaga ucapannya, bertetangga yang baik, dan juga memuliakan tamunya.
Selanjutnya dalam apel ini diadakan sosialisasi terkait 7 kebiasaan anak Indonesia hebat oleh Wakil Kesiswaan, Mohammad Wahid MPd.
“Anak-anak mari kita perhatikan dan terapkan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat ini dalam keseharian kita,” ujarnya.
Dia menegaskan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat ini menjadi salah satu dari program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) RI. Dengan tujuan untuk mewujudkan generasi emas 2045.
Di antara 7 kebiasaan anak Indonesia hebat itu adalah Bangun pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan sehat dan bergizi, Gemar belajar, Bermasyarakat, dan Tidur cepat.
Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan tertib. Sebelum apel dibubarkan, Mohammad Wahid mendoakan agar para siswa diberi kemudahan untuk melaksanakan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat tersebut dan diberi kemudahan dalam melakukan proses pembelajaran.
Setelah itu semua siswa masuk ke dalam kelasnya masing-masing untuk mengikuti pembelajaran sebagaimana biasanya. (*)
Penulis Taufiqur Rohman Editor Wildan Nanda Rahmatullah