PWMU.CO – SD Muhammadiyah 16 Surabaya telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam membangun karakter siswa.
Melalui penerapan konsep “rekening bank emosi” yang dipadukan dengan 7 kebiasaan efektif. Konsep ini tidak hanya sekedar teori, namun telah diimplementasikan dalam berbagai kegiatan pembelajaran dan interaksi sehari-hari di sekolah.
Penerapan pembelajaran “rekening bank emosi” salah satu implementasi pembelajaran dari penerapan kurikulum Leader in Me, sebuah program pengembangan kepemimpinan dan karakter yang diadopsi dari buku 7 Habits of Highly Effective People karya Stephen Covey.
“Rekening bank emosi” mengajarkan siswa untuk membangun hubungan positif dengan orang lain dengan cara melakukan tindakan-tindakan yang “menabung” kebaikan.
Tindakan-tindakan kecil seperti mengucapkan terima kasih, membantu teman, atau memberikan pujian dapat meningkatkan saldo “rekening bank emosi” siswa.
Sebaliknya, tindakan negatif seperti membully atau berkelahi akan mengurangi saldo tersebut. Konsep ini mengajarkan siswa pentingnya empati, kerjasama, dan saling menghormati.
Selain itu, 7 kebiasaan efektif yang menjadi landasan dalam membentuk karakter siswa. Kebiasaan-kebiasaan seperti proaktif, mulai dengan tujuan akhir, mendahulukan yang utama, berpikir menang-menang, memahami terlebih dahulu baru kemudian didengarkan, menciptakan sinergi, dan mengasah diri secara terus-menerus menjadi nilai-nilai yang diinternalisasikan dalam kehidupan sekolah.
Penerapan konsep ini tidak hanya berdampak pada siswa, namun juga pada lingkungan sekolah secara keseluruhan. Guru dan staf sekolah menjadi role model bagi siswa dalam menerapkan nilai-nilai positif.
Atmosfer sekolah menjadi lebih kondusif untuk belajar dan berkembang karena hubungan antar anggota sekolah menjadi lebih harmonis.
“Dengan menerapkan konsep ”rekening bank emosi’ dan 7 kebiasaan efektif, kami ingin menanamkan nilai-nilai luhur sejak dini pada siswa,” ujar Suyono SSi, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 16 Surabaya.
“Kami berharap siswa kami tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan mampu bersosialisasi dengan baik,” sambung Suyono.
Para guru juga merasakan perubahan yang positif. “Saya melihat siswa menjadi lebih peduli satu sama lain, lebih disiplin, dan lebih bertanggung jawab,” tutur Ustadz Udi, salah seorang guru di sekolah tersebut.
“Konsep ”rekening bank emosi” membantu siswa untuk memahami pentingnya membangun hubungan yang baik dengan orang lain”, tegasnya.
Para siswa pun antusias dengan program ini. “Saya senang belajar tentang ‘rekening bank emosi’, karena saya dapat memberikan pujian kepada teman-teman saya” ujar Azka, salah satu siswa kelas 5. “Saya jadi lebih sering mengucapkan terima kasih kepada teman dan guru. Rasanya menyenangkan bisa membuat orang lain bahagia.”
Selain dapat memberikan pujian kepada beberapa teman penerapan ‘rekening bank emosi’ ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar siswa. Seperti yang disampaikan Zulmi siswa kelas 4, “Saya senang ketika dapat reward dari ustadzah Ana dan saya harus berani menjawab, kalau belum bisa menjawab ya berarti saya harus belajar lagi”. Ujarnya.
Orang tua siswa juga memberikan apresiasi atas program ini. “Saya melihat perubahan yang signifikan pada anak saya setelah mengikuti program ini,” ujar Ibu Ika, orang tua siswa.
“Anak saya menjadi lebih mandiri, lebih percaya diri, dan lebih bertanggung jawab,” sambungnya.
Dengan demikian, SD Muhammadiyah 16 Surabaya telah berhasil menciptakan lingkungan belajar yang positif dan efektif. Penerapan “rekening bank emosi” dan 7 kebiasaan efektif telah menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam membentuk generasi muda yang memiliki karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan masa depan.