PWMU.CO – Mencari ilmu tak perlu malu. Seperti berguru teknik rappelling kepada murid SMA Muhammadiyah 8 Cerme. Itu terjadi ketika digelar Latihan Gabungan Kokam Pemuda Muhammadiyah se Gresik Selatan, Ahad (29/10/2017). Instrukturnya adalah anggota Generasi Muda Pecinta Alam (Gempa) SMAM 8.
Rappeling adalah teknik meluncur dari tempat tinggi dengan tali. Cara ini dipakai untuk penyelamatan korban di gedung atau tebing oleh tim rescue.
Pemateri muda ini terdiri Dina Anggi Liani (kelas XI MIPA 1), Yayuk Agustin (XI IIS), Friska Nur Habibah (XI MIPA 1), Dian Ayu Febriyanti (XI MIPA 2). Materi pertama pengenalan alat-alat yang digunakan untuk rappeling seperti tali karmentel, carabiner, descender (figur 8), harnest, anchor. ”Alat-alat kami ini telah memenuh Standard Safety UIAA yang merupakan standar internasional. Jadi insya Allah aman,” kata Dina menerangkan kualitas peralatannya.
Prinsip rappelling, sambung Dina, menggunakan tali carmentel sebagai jalur lintasan untuk tempat bergantung. Teknik turun menggunakan gaya berat badan dan gaya tolak kaki yang ditumpukan pada tebing atau pijakan sebagai pendorong gerak turun. Keseimbangan diatur dengan salah satu tangan, sedang tangan lainnya untuk mengatur kecepatan.
Pembina Gempa, Lukman Arif SPdI, menambahkan, Gempa yang didirikan sejak 2004 ini sudah terlatih tentang rappelling. Mereka sering diundang beberapa sekolah baik Muhammadiyah maupun non Muhammadiyah untuk melatih rappeling dan outbond. Karena itu jangan takut berlatih bersama kami,” ucap lukman.
Senada dengan lukman, Komandan Kokam Gresik, Juanto, juga mengatakan, anggota Kokam harus memiliki keahlian khusus seperti rappelling. Karena itu berlatih bersama dengan Gempa. ” Latgab tidak sampai berhenti di sini, harus dilanjutkan dengan tuan rumah cabang lain sekaligus untuk silaturahmi antar cabang di Gresik Selatan,” ujar Juanto. (taufiq)