PWMU.CO – Sekolah Inspiratif SD Muhammadiyah 15 Surabaya (SDM Limas) setiap hari Rabu pukul 15.00 WIB ada pembinaan Hizbul Wathan (HW) di halaman sekolah, diikuti seluruh murid kelas 5 SDM Limas (8/1/2025).
Kegiatan ini dipandu oleh ramanda Yogi Prasetyo SPd dan Dody Poernomo SPSI, sebelum mulai latihan anak-anak diajak untuk berdo’a dan melakukan tepuk HW terlebih dahulu.
“Adik-adik semua mari kita berdo’a terlebih dahulu agar nanti saat latihan bisa lancar dan mampu mempraktekkan apa kita sampaikan, silahkan pemimpin regu atau qobilah HW SDM Limas memimpin do’a dan dilanjutkan tepuk HW,” seru Ramanda Yogi, panggilan akrabnya.
Setelah itu, Ramanda Yogi mempersilahkan Ramanda Dodi Poernomo untuk menjelaskan materi cara membuat menara kaki tiga, kemudian Ramanda Dodi menjelaskan istilah menara kaki tiga yang merupakan salah satu kerajinan tangan dari cabang pionering atau tali temali dalam kegiatan Hizbul Wathan.
Dalam membuat menara kaki tiga, dibutuhkan sekitar enam bambu yang lurus, kuat, dan mempunyai tinggi yang sama atau tidak jauh beda (hanya untuk menara yang paling sederhana) dan tali tambang secukupnya.
“Namun, jika hanya ingin membuat kaki tiga saja, hanya membutuhkan tiga tongkat dan tali,” ungkap Ramanda Dody Poernomo di hadapan seluruh peserta.
Menara kaki tiga Ini dibuat bukan tanpa fungsi, tetapi pasti memiliki beberapa fungsi yang dapat digunakan selama mengikuti kegiatan di luar ruangan ataupun alam befbas.
Fungsi tersebut antara lain: sebagai sarana untuk menggantung panci yang berisikan makanan atau air diatas bara api, sebagai tiang untuk bendera dan sebagai menara pandang.
Begini caranya: seutas tali bidai (tali berwarna putih yang terbuat dari kain dengan ukuran 5-10 meter yang biasanya digulung rapi dan digantungkan pada salah satu pinggang anak HW) ada baiknya menggunakan ukuran yang 5 meteran saja, karena tidak banyak yang dibutuhkan.
“Tiga tongkat HW (hanya untuk kaki tiga), jika ingin membuat menara, tongkat HW yang dibutuhkan sekitar enam buah, bisa membuat simpul pangkal, gimana kita coba ya, silahkan berkumpul sesuai dengan regunya masing-masing,” tambah Ramanda Dodi, panggilan akrabnya sambil memberikan semangat untuk berlatih.
Penulis Ali Shodiqin Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun