PWMU.CO — Siswa kelas II SD Muhammadiyah I Kebomas (SD Muri) Gresik, Jawa Timur, persembahkan sebuah tampilan spesial dalam rangka tasyakuran milad ke-56 sekolah tersebut.
Acara ini digelar pada Ahad(5/01/2025) di area sport center yang terletak di samping kanan Masjid Taqwa, kompleks Perguruan Muhammadiyah Giri Kebomas.
Tampilan yang diisi oleh 18 siswa putra dan putri ini menjadi penampilan ketujuh dalam rangkaian acara. Dengan mengenakan busana hitam putih, para siswa tampak memukau.
Siswa laki-laki mengenakan peci hitam, sedangkan siswa perempuan dihiasi bandana bunga-bunga cantik yang mempermanis penampilan mereka.
Suasana berubah hening ketika mereka memulai puitisasi al-Quran, membawakan surat al-Fatihah dengan penuh penghayatan.
Setiap bait puisi yang dibacakan terasa menyentuh hati, membuat para tamu undangan dan wali murid terpaku dalam kekhusyukan. Setelah selesai, barulah terdengar tepuk tangan yang riuh disertai komentar hangat penuh apresiasi dari para penonton.
Proses Kreatif: dari Ide hingga Latihan Intensif
Persiapan tampilan ini dimulai sejak awal Desember 2024, ketika dua wali kelas II, Ustadzah Qomariyah SPd dan Dita Rahmania SPd mulai merundingkan konsep. Akhirnya disepakati, puitisasi al-Quran dari surat al-Fatihah dipilih sebagai tampilan utama.
“Alasan kami memilih surat al-Fatihah adalah agar siswa semakin dekat dan cinta al-Quran. Surat ini juga sering dibaca dalam sholat, sehingga harapannya lebih mudah dihayati oleh siswa,” ujar Ustadzah Dita Rahmania.
Dalam proses kreatifnya, Ustadzah Qomariyah merangkai puisi berdasarkan makna ayat-ayat Al-Fatihah, diawali dengan syair Abu Nawas, kemudian baris berikutnya As-Sab’ul matsani nama lain surat al-Fatihah, dilanjut menukil bait pertama puisi karya Arif Maulana, Menanti Ajal terkait kandungan surat Al Fatihah ayat 1 – 7. Proses selanjutnya adalah rangkaian surat Al Fatihah dan ditutup dengan terjemah yang dipuitisasikan.
Sementara itu, Ustadzah Dita bertanggung jawab atas komposisi musik pengiring.
“Puitisasi al-Quran yang kami lakukan adalah mentransformasikan makna dari terjemahan al-Quran menjadi puisi. Dengan cara ini, makna ayat-ayat suci bisa lebih dirasakan secara mendalam,” jelas Ustadzah Qomariyah.
Berikut merupakan teks puitisasi al-Quran tersebut.
Puitisasi Al-Quran
(Surat Al-Fatihah)
Ilaahii lastu lil firdausi ahlaa wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi
Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fa innaka ghaafirudzdzambil ‘azhiimi
As-sab’ul matsani
Tujuh yang berulang-ulang..
Kulantunkan dalam sembahyang
Tulisku barisan bisu
Membungkam bahasa kelu Lahirkan bait – bait puisi
Dalam kemarau
Lihat, secercah cahaya Cahaya pencerahan
Menggapai hakikat
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Bismillahirrohmanirrohiim.
Alhamdulillaahi Robbil ‘aalamiin. Arrohmaanirrohiim.
Maaliki yawmiddiin.
Iyyaaka na’budu waiyyaaka nasta’iin. Ihdinash shirothol mustaqiim.
Shirothol ladziina an’amta ‘alaihim ghairilmaghdhuubi ‘alaihim waladh-dhoolliin. Al Faatihah
Dengan menyebut asma Allah Arrahmaan, pemurah
Arrahiim, pengasih Pelimpah kasih
Segala puji bagi Allah Robbul ‘Aalamiin
Arrahmaan, pemurah Arrahiim, pengasih Pelimpah kasih
Raja yang menguasai, hari pembalasan
Kepada-Mu kami menyembah
Kepada-Mu kami mohon pertolongan
Bimbinglah kami ke jalan lurus
Jalan orang-orang yang Kau beri nikmat Bukan jalan yang Kau laknat Bukan jalan yang sesat
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya
Namun, membangun mood anak-anak selama latihan bukanlah hal yang mudah. Ustadzah Dita dan Qomariyah harus bersabar mengajarkan intonasi suara, gestur tubuh, mimik wajah, hingga gerakan yang sesuai dengan makna puisi.
Untuk membantu pemahaman, mereka menggunakan metode menghafal surat dengan gerakan yang mencerminkan arti setiap ayat.
Antusiasme dan Apresiasi yang Tinggi
Salah satu siswa, Nayyara Annadia Medina, mengungkapkan kebahagiaannya saat tampil di acara milad.
“Latihan puitisasi ini seru sekali. Saya jadi lebih memahami arti surat Al-Fatihah, dan ternyata membawakannya di depan banyak orang itu menyenangkan,” ujar siswa kelas II Gemintang ini dengan penuh semangat.
Para wali murid pun menyampaikan apresiasi terhadap penampilan siswa ini.
Seperti yang disampaikan Siti Nafi’ah, orang tua dari Ghea Syakila Rafanda, siswa kelas II Candramawa.
“Saya sangat bangga melihat anak-anak tampil luar biasa. Meski usia mereka masih kecil, mereka sudah bisa menghayati makna Al-Qur’an dengan begitu baik,” tutur Siti Nafi’ah orang tua dari Ghea Syakila Rafanda kelas II Candramawa dengan penuh haru.
Rabu pagi (8/01/2025), hal senada disampaikan oleh Ibunda Muhammad Alim Aslam, Fatkhiyatur Rokhmah.Wali siswa kelas II Gemintang ini menyampaikan apresiasinya kepada Qomariyah wali kelasnya.
“Alhamdulillah Ust, penampilan anak – anak kemarin bagus dan kompak. Terimakasih banyak Ust,” ujarnya.
Tampilan spesial ini menjadi momen yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan kesan mendalam bagi seluruh hadirin. Harapan terbaik disampaikan oleh para guru dan wali murid agar siswa-siswa SD Muri terus berkarya, membawa manfaat, dan selalu dekat dengan nilai-nilai al-Quran.
Penulis Qomariyah Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun