PWMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammaiyah (PDM) Lamongan bekerja sama dengan Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan (LPPK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menyelenggarakan Workshop Perencanaan Keuangan Persyarikatan, Ahad (12/01/2025), bertempat di Aula lantai 2 Gedung Dakwah Muhammadiyah Lamongan.
Peserta workshop adalah ketua, sekretaris dan bendahara organisasi otonom tingkat daerah, yakni Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA), dan Pimpinan Daerah Pemuda Muhamamdiyah (PDPM) serta masing-masing ketua, sekretaris dan bendahara Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Lamongan.
Ada 27 PCM se-Lamongan dan 3 organisasi otonom, sehingga jumlah peserta mencapai 90 orang. Sementara itu, dari jajaran PDM, hadir sekretaris PDM Dr Piet Hizbullah Khaidir SAg MA, bendahara H. Subayo SE, wakil ketua Drs Ghufron M Ag, dan wakil ketua LPPK PDM Lamongan Drs Mu’ad SE MM M Pd.
Sebagai narasumber ketua LPPK PWM Jawa Timur, Mas Fityan Izza Noor Abidin SE MSA bersama tim LPPK.
Mewakili ketua PDM dalam sambutan pembukaan, Subagyo SE menjelaskan pentingnya perencanaan keuangan dalam sebuah organisasi, terlebih di era modern yang serba digitalisasi.
Di samping itu, sebuah upaya membangun manajemen yang bermutu, transparan, dan akuntable. Oleh karena itu, diharapkan peserta bisa serius mengikuti workshop ini.
“Bapak dan ibu, insyaAllah semuanya mempunyai keuangan. PDA, PDNA, dan PDPM ada uang organisasi, demikian bapak-bapak yang di PCM, ada uang. Maka perlu dikelola dengan baik dari aspek penerimaan dan pembiayaan,” ujarnya.
Maka sebagai tindak lanjut PDM akan meminta produk dari workshop ini berupa kertas kerja atau file Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Persyarikatan Muhammadiyah (RAPBPM) yang dikirim paling lambat tanggal 28 Januari 2025.
Materi Workshop
Ketua LPPK membagi dua sesi dalam penyampaian materinya. Sesi 1 mengenai Pentingnya Perencanaan Keuanga, dan sesi 2 mengenai Penyusunan Rencana Keuangan.
Muhammadiyah yang sering disebut sebagai organisasi modern, terhadap stigma ini memang bisa menjadi motivasi kita, tetapi juga bisa menjadi titik evaluasi ke dalam.
“Betulkah persyarikatan ini sudah modern, sementara kalau memperhatikan manajemen keuangan masih belum memenuhi standar pengelolaan keuangan sebuah organisasi modern,” demikian ia memulai materinya.
Lantas Mas Fityan menjelaskan pengertian dan fungsi RAPBPM. Yakni merupakan perkiraan pendapatan dan biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan program kerja tahunan Persyarikatan Muhammadiyah.
Sementara RAPBPM mempunyai fungsi sebagai kekuatan pendanaan, mengukur fokus biaya pada tujuan, dan evaluasi daya serap anggaran. Mengukur kekuatan pendanaan itu penting untuk pembiayaan pada tujuan program persyarikatan, sekaligus alat evaluasi daya serap anggaran.
Lebih lanjut, lelaki yang juga menjabat sebagai Bendahara PCM Sepanjang Sidoarjo ini menguraikan tentang pengajuan, pengesahan, dan kode akun RAPBPM.
Menurutnya, kode akun adalah suatu daftar numerik yang dibuat dalam struktur tertentu untuk membantu penomoran (identifikasi) mata anggaran dalam proses penyusunan anggaran dan pencatatan realisasinya (akuntasi).
Jadi kode akun ini mempunyai tujuan identifikasi, pengurutan, pengelompokan, dan kompabilitas dengan sistem.
Selanjutnya dalam sesi 2, peserta diajak membuka laptop untuk langsung praktik. Dengan menggunakan format Excel yang sudah disiapkan oleh LPPK, dan dibagikan ke peserta melalui grup WA maupun link yang bisa diunduh.
Dalam sesi praktik ini, para peserta diajak membuka file kertas kerja yang berisi form Rincian Penerimaan, Rincian Pembiayaan, serta Rencana Pendapatan dan Belanja Persyarikatan.
Untuk memudahkan para peserta yang ‘mungkin’ masih bingung, PDM menggandeng mahasiswa Institut Tehnologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan Lamongan.
Para mahasiswa kemudian mengambil tempat satu per satu ke kelompok-kelompok peserta yang terdiri 6 orang dari 2 PCM. Antusias bapak-bapak juga ibu-ibu terlihat jelas, betapa ingin segera memulai pengisian dan menguasai ‘ilmu baru’ ini.
“Alhamdulillah, praktik lancar, kami segera menindaklanjuti di cabang kami,” demikian komentar pak Mustain, ketua PCM Sukadadi.
Dr Piet Hizbullah Khaidir dalam sambutan penutupan, mengutip pendapat Aristoteles, yakni “Sebuah peradaban maju itu tercatat dengan baik, peradaban-peradaban yang terlegasi, legasi terbaik dari catatan-catatan itu dapat terangkum dengan baik,” tuturnya.
“Nah, kita sudah sering mengerjakan sesuatu, maka sesuatu itu, nanti bagaimana melaporkannya dalam bentuk kertas kerja ke PDM. PDM akan menilai, dan akan memberi reward kepada 3 PCM yang laporannya paling bagus dan terbaik,” lanjutnya.
“Semoga ilmu yang bapak-ibu peroleh hari ini dapat bermanfaat dan memperbaiki manajemen keuangan Muhammadiyah,” demikian harapannya.(*)
Penulis Mustain Masdar Editor Zahrah Khairani Karim