Sekolah Inovator Teknologi dan Transportasi
Mereka menambahkan, kami belajar berkerja sama dengan sesama teman kelas untuk bertukar konsep antar tim terkait bahan maket, anggaran, desain, dan lahan.
Kegiatan kompetisi Generator ini berlangsung dengan meriah dan menarik dengan tampilan maket yang beranekaragam dari berbagai sekolah Surabaya dan sidoarjo. Maket perwakilan dari SMAMDA Surabaya menonjolkan pada keterpaduan antara energi yang ramah lingkungan dan kota yang futuristic.
Ditandai adanya beberapa sumber energi seperti pembangkit Listrik tenaga surya, biogas, dan pembangkit listrik tenaga angin dan dipadukan dengan tata kota modern seperti adanya jalan raya serta rel untuk jalur kereta dan area pemukiman dan pertokoan. Selain itu, desain kota dapat dilihat secara live melalui aplikasi di laptop seperti kota sesungguhnya secara digital.
Dengan desain yang menarik dan transportasi yang canggih menggunakan tobotika Maket dari smamda Surabaya layak dianugerahi sebagai “sekolah Inovator, Energi bersih dan efisiensi energi dibidang transportasi”.
“Kedepannya saya ingin menjadikan rancangan kota yang saya buat menjadi lebih interaktif yang benar-benar dapat mendemonstrasikan kota Berkelanjutan,” ungkap Muhammad Rezvan Chauzar yang juga anggota ekskul Robotik smamda.
Beningtjahja Kusumo Djati salah satu dari kelas 11.2 yang mengikuti ajang pameran Generator ini menyatakan, bahwa projek ini diharapkan bermanfaat dan idenya dapat dikembangkan dalam dunia nyata.
Dari kegiatan P5 selama sebulan ini, lalu dilakukan penilaian maket dari masing-masing kelas untuk menentukan lima kelas terbaik yang nantinya akan dipamerkan pada ajang Generator. Dari hasil penlilaian didapatkan lima kelas terbaik yaitu:
1. Terbaik 1 dari kelas 11.5
2. Terbaik 2 dari kelas 11.4
3. Terbaik 3 dari kelas 11.2
4. Terbaik 4 dari kelas 11.7
5. Terbaik 5 dari kelas 11.1
Dari lima terbaik tersebut saling berkolaborasi tampil pada pameran ajang Generator. Masing-masing dari kelima kelas terbaik tersebut tentunya mendapatkan apresiasi dari sekolah. (*)
Penulis Eka Haris Prastiwi dan Widya Dwi Kharismawati Editor Amanat Solikah