PWMU.CO – Pembukaan Tanwir I ‘Aisyiyah periode 2022-2027 berjalan dengan khidmat pada Rabu (15/01/2025). Semangat dakwah menggaung melalui tema yang diusung pada Tanwir I ‘Aisyiyah, yaitu “Dinamisasi Perempuan Berkemajuan, Mewujudkan Indonesia Berkeadilan”.
Pelaksanaan Tanwir akan berlangsung pada tanggal 15-17 Januari 2025 di Tavia Heritage, Jakarta. Diikuti oleh 300 peserta, bahkan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) lengkap dari 35 provinsi di Indonesia turut hadir.
Pembukaan Tanwir ‘Aisyiyah dihadiri oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi dan Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Dr Apt Salmah Orbayinah MKes.
Turut hadir beberapa tokoh, di antaranya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof Dr Abdul Mu’ti MEd dan wakilnya; Penasihat Khusus Presiden bidang Haji, Prof Dr Muhadjir Effendy MAP; Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmad Tawalla SPd MIkom; Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Dr H Marullah Matali Lc MAg.
Tentunya perwakilan Pimpinan Organisasi Otonom (Ortom) tingkat pusat, PWA, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), para rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA), serta Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah juga hadir di pembukaan tanwir.
Agenda Tanwir I ‘Aisyiyah akan menjadi ruang diskusi, konsolidasi, dan evaluasi bagi program-program ‘Aisyiyah. Ketua Panitia Tanwir I ‘Aisyiyah, Dr Rohimi Zam-Zam MPd menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan tanwir ini.
Rohimi Zam-Zam mengingatkan kembali perkataan dari KH Ahmad Dahlan, bahwa bergabung ‘Aisyiyah harus dengan keikhlasan hati, menunjukkan tugas perempuan islam sesuai bakat dan kecakapan, tidak menghendaki sanjung puji, serta tidak mudah mundur karena tercela.
Sebagai Ketua Panitia, Rohimi Zam-Zam melaporkan kegiatan persiapan tanwir, “Proses persiapan tanwir selama 4 bulan, ada kegiatan pra tanwir sebelumnya, seperti sarasehan, seminar nasional, workshop, festival best practice dakwah, launching buku green islamic school, santunan lansia, bantuan perahu nelayan, gerakan makanan bergizi, hingga gerak jalan,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan harapannya, “Selamat bertanwir, semoga melahirkan keputusan terbaik untuk kita semua,” ungkapnya.
Mengusung Green Tanwir menjadi hal menarik untuk menunjukkan semangat dakwah di bidang lingkungan. Para peserta diberikan tumblr, dan dihimbau untuk tidak menyisakan makanan.
Dalam sambutan Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Marullah Matali berharap melalui program ‘Aisyiyah, dapat meningkatkan peran perempuan dalam gerakan pembangunan Indonesia.
Pada pidato iftitah oleh Ketua Umum PP Aisyiyah, Dr Apt Salmah Orbayinah MKes, menyampaikan bahwa ‘Aisyiyah tetap berkomitmen untuk menebar manfaat bagi seluruh masyarakat, bangsa, dan negara di seluruh aspek kehidupan.
Berkenaan dengan Indonesia Berkeadilan yang menjadi tema Tanwir, Salmah Orbayinah menekankan pentingnya menegakkan keadilan yang dapat dilakukan oleh siapapun.
“Nilai keadilan meniscayakan bahwa semua manusia di mata Allah sama. Menegakkan keadilan dapat dilakukan siapa saja bukan oleh penegak hukum atau pejabat negara, paling tidak kita bisa memberikan kesempatan dan hak yang sama pada semua orang,” tuturnya.
Bahkan gender sekali pun, itu adalah bagian dari keragaman, bukan bentuk diskriminasi Tuhan. Hal yang membedakan hanya keunggulan spiritual, amal ibadah, dan perbuatan puji lainnya.
Dalam sambutan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi, memaknai kembali tanwir sebagai gerakan pencerahan. “Tanwir dimaknai Muhammadiyah sebagai pembebasan terhadap banyak hal, termasuk kebodohan,” ujarnya.
Ia mengingatkan untuk seluruh yang hadir dapat memberikan kontribusi, “Tanwir ini bukan hanya rapat atau pertemuan biasa. Namun, semua harus memberikan peran dan kontribusi, jangan hadir hanya menjadi panduan sorak,” pungkasnya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dan Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah membuka kegiatan secara simbolis dengan melepas anak panah ke layer, menunjukkan Tanwir I ‘Aisiyiyah ini resmi dibuka.
Dalam pembukaan Tanwir ini juga akan ada Memorandum of Understanding (MOU) antara ‘Aisyiyah dengan Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, serta MOU dengan Kapolri dalam perlindungan perempuan dan anak.
Melalui Tanwir ini, ‘Aisyiyah akan terus memperkuat serta memperluas gerakan dakwah di semua tingkatan dan lapisan, agar ‘Aisyiyah menjadi kuat, unggul, dan berkemajuan.(*)
Penulis Zahrah Khairani Karim Editor Syahroni Nur Wachid