PWMU.CO – Anak pintar belum tentu bahagia namun anak yang kepintarannya sedang-sedang saja tetapi mau mengerjakan tugas dengan baik tanpa diminta perkembangan pribadinya bisa tumbuh dengan baik.
Hal itu dipaparkan Direktur Lembaga Pendidikan Orangtua dan Anak Dinar, Lely Ika Mariyati MPsi, dalam acara parenting di SD Muhammadiyah Manyar, Gresik, Sabtu (28/10/2017).
”Oleh karena itu orangtua jangan tarik anak anak dari aktivitas kelemahannya tetapi dampingi mereka untuk melakukan aktivitas kelemahannya. Ingat, kompetensi itu berawal dari aktivitas,” tutur psikolog ini.
Untuk membantu memahami kepribadian anak, ujar dia, bisa memakai tes psikologi. Dijelaskan, psikotes itu bukan menakut-nakuti orangtua yang khawatir IQ anaknya rendah. ”Psikotes bukan hanya untuk mengukur IQ tetapi juga potensi yang bisa dikembangkan dari masalah yang ada,” katanya.
Orangtua siswa kelas 6 untuk diminta tidak risau melihat hasil psikotes putri-putrinya. “Apapun hasilnya, mari kita terima dengan senyuman,” tandas Lely, panggilan akrab Lely Ika Mariyati.
“Anak itu ilmu bagi orangtua jadi kalau punya tiga anak, ilmunya beda-beda,” jelas Lely yang dosen psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Istri Fathul Mufid ST ini menegaskan, terpenting adalah tanggung jawab kita untuk menanamkan optimisme dalam diri anak-anak sehinggga terbentuk kepercayaan diri.
Melalui program Sukses US/USBN, SDM Manyar Gresik bekerja sama dengan LPOA Dinar menyelenggarakan psikotes pekan lalu. Tes yang digunakan adalah tes intelegensi dan tes potensial. Sedangkan tes prestasi bekerja sama dengan sekolah. (ria eka lestari)