PWMU.CO – Suli Da’im, anggota DPRD Jatim, telah resmi memperoleh gelar Doktor dalam bidang Ilmu Manajemen dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). Gelar tersebut diraihnya setelah sukses mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor yang berlangsung secara terbuka pada Selasa, (14/01/2025). Sidang tersebut dipimpin oleh Ketua Program Studi Doktor Ilmu Manajemen STIESIA Budiyanto, dengan Promotor Pribadiyono, dan Co-Promotor Khuzaini.
Dilansir dari web um-surabaya.ac.id disertasinya berjudul “Pola Rekrutmen dan Kaderisasi Sumber Daya Manusia dan Strategi Pengembangan Organisasi Partai Politik di Jawa Timur”. Suli Da’im mengupas tuntas mekanisme rekrutmen dan kaderisasi dalam partai politik serta strategi yang dapat diterapkan untuk mengembangkan organisasi partai politik, khususnya di wilayah Jawa Timur.
Penelitiannya dinilai memberikan kontribusi signifikan dalam memahami dinamika internal partai politik serta pengembangan sumber daya manusia di sektor politik.
Suli menjelaskan bahwa partai politik punya peran strategis dalam pembangunan. Ini karena partai politik adalah satu-satunya lembaga yang secara sah dan konstitusional menjadi media atau alat untuk terjadinya perubahan kepemimpinan.
“Dalam pembangunan, partai politik juga bertanggung jawab dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan demokratis,” tuturnya..
Menurutnya, peran partai politik tersebut dapat terwujud jika manajemen tata kelola terselenggara dengan baik, profesional, akuntabel, dan transparan.
Dengan tata kelola lembaga yang baik, utamanya pada aspek rekrutmen dan kaderisasi, maka partai politik akan mampu menghasilkan pemimpin bangsa yang berkualitas.
“Maka, menemukan solusi tata kelola rekrutmen dan kaderisasi untuk menghasilkan modal sumber daya manusia partai politik menjadi kebutuhan mendesak,” jelas mantan Ketua IMM Jatim ini.
Partai Politik
Suli juga menyinggung masalah politik mahar. Menurutnya, hal itu merupakan fakta yang tak bisa dielakkan, seakan menjadi hal yang lumrah. Mahar politik dianggap sebagai ongkos perahu dengan dalih sebagai dana pembiayaan untuk menjalankan roda kendaraan partai.
“Namun, ongkos perahu banyak yang terlalu mahal hingga di luar batas kewajaran,” tambah Suli.
Selain itu, Suli juga menyoroti mekanisme pemilihan calon legislatif maupun kepala daerah di partai politik. Menurutnya, mekanisme tersebut sulit diawasi dan belum transparan karena bersifat internal atau sekadar formalitas belaka.
“Sehingga hal ini membuka peluang adanya transaksi ‘jual beli’ antara elite partai dengan bakal calon yang akan diusung,” kata mantan Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jatim ini.
Sidang terbuka ini dihadiri oleh para akademisi, keluarga, dan rekan sejawat Suli Da’im. Dalam sambutannya, Suli menyampaikan rasa syukur dan dedikasinya atas pencapaian ini kepada keluarganya, para pembimbing, dan pihak-pihak yang telah mendukungnya selama proses penelitian dan penulisan disertasi.
“Pencapaian ini bukan hanya untuk saya, tetapi juga untuk masyarakat dan dunia politik yang terus berkembang. Saya berharap hasil penelitian ini dapat menjadi panduan bagi partai politik dalam meningkatkan kualitas rekrutmen, kaderisasi, dan strategi pengembangan organisasi,” tambahnya lagi.
Gelar doktor ini menambah daftar panjang prestasi Suli Da’im, yang sebelumnya telah menjabat dalam berbagai posisi strategis, termasuk menjadi anggota DPRD Jawa Timur selama beberapa periode. (*)
Penulis Amanat Solikah Editor Azrohal Hasan