PWMU.CO – Kegiatan Pleno 1 dalam Rapat Kerja dan Baitul Arqam Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel menghadirkan langsung Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Khoirul Abduh SAg MSi, sebagai pemateri. Acara ini berlangsung di Arayana Hotel & Resort, Trawas, pada Sabtu (18/1/2025). Dalam materinya, Abduh membahas konsep Muhammadiyah sebagai sebuah sistem organisasi.
Abduh menjelaskan bahwa Persyarikatan merupakan sebuah perkumpulan. “Berserikat artinya bersama-sama mengusahakan sesuatu,” paparnya. Ia menambahkan, dalam berita tahunan Muhammadiyah tahun 1927, disebutkan bahwa syarikat berarti berkumpulnya beberapa orang untuk melakukan sesuatu dengan mufakat dan secara bersama-sama.
Lebih lanjut, Abduh menyampaikan bahwa pandangan Muhammadiyah mengenai organisasi sejalan dengan pendapat para ahli. Ia mencontohkan pendapat Hasibuan (2011) yang menyatakan bahwa organisasi adalah sistem persyarikatan formal yang berstruktur dan terkoordinasi, terdiri dari sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
“Kunci kekuatan berorganisasi menurut Prof. A. Muthi meliputi ketaatan yang didasarkan pada kesukarelaan, kesepakatan dengan kepemimpinan yang amanah di semua tingkatan, serta kemampuan untuk ber-ikhtilaf (berbeda pandangan) tanpa ber-tafarruq (berkonflik),” jelas Abduh.
Ia juga menekankan prinsip Muhammadiyah yang mengedepankan hidup bermasyarakat, dengan nilai-nilai kerja sama, saling menghargai, dan saling mengakui perbedaan. Cita-cita Muhammadiyah meliputi Ukhuwwah (persaudaraan), Hurriyah (kemerdekaan), Musawah (kesetaraan), dan ‘Adalah (keadilan).
Sebagai penutup, Abduh membahas pandangan Muhammadiyah tentang hidup dan kehidupan. “Muhammadiyah memandang bahwa hidup bermasyarakat adalah sunnatullah. Hidup bersama ini berfungsi untuk menciptakan nilai yang sejati bagi kehidupan manusia, ketertiban pribadi, dan kehidupan bersama yang membentuk masyarakat yang baik, bahagia, dan sejahtera,” terangnya. (*)
Penulis Pega Mustika Editor Wildan Nanda Rahmatullah