PWMU.CO – Santri asal Bojonegoro terpilih menjadi Ketua Badan Eksekutif Siswa Madrasah Aliyah (Besma) Al-Ishlah 2025-2026, pelantikan diadakan dalam rangkaian kegiatan Musyarah Besar Besma (Mubbes XIX), digelar di Masjid Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur, Jumat (17/1/2025).
Ketua Besma terlantik itu bernama Elfa Syarifuddin Kholil, santri terlahir Bojonegoro, 7 September 2007 ini adalah putra pasangan Kholil Rohman dan Siti Zulaikah yang berdomisili di Desa Sarirejo Kecamatan Balen Kabupeten Bojonegoro.
Usai menamatkan pendidikannya dari SD Muhammadiyah 3 ICP Sumberrejo Bojonegoro, santri asal pinggiran bantaran Bengawan Solo ini melanjutkan jenjang berikutnya dengan memasuki Pondok Pesantren Al-Ishlah Sendangagung dan sekaligus menjadi pelajar SMP Muhammadiyah 12 Paciran.
Ketua Besma Al-Ishlah 2025-2026
Santri yang kini duduk di deretan paling belakang di kelas 11 A MA Al-Ishlah ini mengaku terharu dan bangga usai pelantikan yang disaksikan ribuan undangan yang terdiri dari guru dan siswa-siswi MA Al-Ishlah.
“Target capaian dalam Besma, saya ingin menggerakkan kegiatan dalam organisasi intra sekolah ini yang mampu mendorong siswa MA Al-Ishlah menjadi lebih semangat, berdisiplin, berkarakter dan berakhlak mulia,” ucap santri yang mengidolakan guru kimia, Ustadz Khusnul Aqib ini.
Elfa (biasa dipanggil) sangat terinspirasi cerita tentang pendidikan orang tuanya, menurutnya; perjuangan sewaktu ayahnya duduk di bangku SMA, ia berangkat menuju sekolah dengan sepeda ontelnya melewati jalan setapak yang becek pada waktu musim hujan dan terkadang jalan itu tidak bisa dilewati karena banjir, hal itu membuat ayahnya harus berjalan kaki sejauh 15 km untuk menuju sekolahnya.
“Cerita inilah yang memotivasi saya untuk belajar dengan baik karena sekarang serba mudah untuk mencari ilmu, maka ini yang harus dimanfaatkan sebelum saya menyesal nanti,” tuturnya.
“Kalau ibu saya, saya termotivasi gaya belajarnya yang sangat menarik dan unik, karena ketika ibu saya di kelas ia tidak begitu faham terus ia memanfaatkan waktu di sepertiga malam setelah shalat tahajud untuk belajar dengan tekun sehingga ia tidak tertinggal ketika di kelasnya bahkan ia bisa selalu 5 besar di kelas nya,” pungkasnya. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Amanat Solikah