Sholat sebagai Kebiasaan
Hijra menekankan pentingnya menjadikan sholat sebagai kebiasaan. Ia menyebutkan bahwa sholat adalah ibadah yang dapat meringankan beban, bukan menjadi beban itu sendiri.
“Sesibuk apa pun, jangan pernah tinggalkan sholat. Sholat itu penting, bukan sekadar asal sholat,” tegas Hijra, Putra Abdul Rohim Abdillah Ketua PRM Gelang itu.
Hijra juga mengingatkan bahaya meninggalkan sholat, sebagaimana hadis Rasulullah SAW: Barang siapa meninggalkan sholat wajib dengan sengaja, maka janji Allah terlepas darinya.
Menurutnya, sholat dengan pikiran yang melayang masih lebih baik daripada tidak melaksanakan sholat sama sekali. Hijra merujuk pada pandangan Ibnu Qayyim dalam kitab Al-Wabil Ash-Shayyib mengenai lima tingkatan kualitas sholat:
- Level terendah: Tidak menjaga wudhu, rukun, dan khusyuk.
- Level lebih baik: Menjaga wudhu, waktu, dan rukun, tetapi belum khusyuk.
- Level sedang: Menjaga wudhu, waktu, dan rukun, serta khusyuk di awal sholat.
- Level tinggi: Sempurna dalam wudhu, waktu, rukun, dan khusyuk, serta mampu mengalahkan gangguan setan.
- Level tertinggi: Totalitas dalam wudhu, waktu, rukun, khusyuk, dan penyerahan diri kepada Allah Swt.
“Inilah target yang harus kita capai,” jelas Hijra.