Taufiqur Rohman saat mengisi kajian di masjid At-Taqwa Setail Genteng dengan pembahasan Pentingnya Niat dalam Ibadah, Sabtu (18/1/2025). (Ghulam Bana Islama/PWMU.CO).
PWMU.CO – Pengajian At-Taqwa Setail membahas pentingnya niat dalam Ibadah, Sabtu (18/1/2025).
Hal itu tersampaikan oleh Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Genteng, Taufiqur Rohman MPdI.
Pengajian yang berlangsung di masjid At-Taqwa Setail Genteng Banyuwangi itu terhadiri oleh jamaah masjid setempat dan warga Muhammadiyah Ranting Setail serta ibu-ibu Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah.
Sebelumnya mereka menunaikan ibadah shalat Maghrib berjamaah terlebih dulu. Dengan imam shalat, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Drs Syaerofi MEd.
Pentingnya Niat dalam Beribadah
Pengajian tersebut berlangsung sejak pukul 18.00 WIB. Mengawali kajiannya, Taufiqur Rohman mengajak jamaah untuk bersyukur kepada Allah Swt atas limpahan rahmat-Nya.
“Semoga dengan pengajian yang kita lakukan secara rutin ini, Allah selalu memberikan jalan terang dalam hidup kita” ujarnya.
Selanjutnya Alumnus Pascasarjana Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya itu membacakan ayat al-Quran dalam Surat Ali Imran 102.
Di ayat tersebut menjelaskan perintah takwa kepada orang-orang yang beriman. Dan itulah yang ia tekankan kepada jamaah agar selalu menjaga ketakwaannya.
Kemudian, ia membacakan hadits Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari sahabat Umar bin Khattab Ra.
Dalam hadits tersebut menjelaskan pentingnya niat dalam beribadah. Karena setiap amalan manusia hanya tergantung dari niatnya. Artinya niat itulah yang menjadikan pelakunya akan meraih sesuatu yang ia tuju itu.
Lebih lanjut, hadits itu menjelaskan secara detail jika amalan seseorang itu diniatkan untuk mendapatkan ridha Allah, maka ia akan meraihnya.
“Begitu pula, jika amalan itu ditujukan untuk meraih urusan duniawi, seperti mendapatkan wanita. Maka hal itu juga akan didapatnya” ulasnya.
Untuk itulah, maka sebagai seorang muslim hendaknya meniatkan setiap amalannya untuk mendapatkan ridha Allah. Sehingga amalannya itu bernilai ibadah dan memperoleh pahala dari Allah.
Itulah pentingnya niat ikhlas karena Allah, Jangan sampai tidak berniat, karena bisa menjadikan amalannya hanya sebatas melakukan kebiasaan dalam hidup.
Ketua Majelis Tabligh itu pun menyitir sabda nabi kepada sahabat Saad bin Abi Waqas Ra. Ia menjelaskan bahwa amalan yang dikerjakan dengan niat mendapatkan keridhaan Allah akan mendapatkan pahala, termasuk memberi nafkah atau sesuap yang diberikan pada istrinya.
Pengajian ini berlangsung dengan khidmat dan berakhir seiring masuknya waktu shalat Isya untuk Kecamatan Genteng dan sekitarnya.
Penulis Ghulam Bana Islama, Editor Danar Trivasya Fikri