PWMU.CO – Tim transisi Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, dilaporkan sedang mempertimbangkan kemungkinan relokasi sementara bagi sebagian dari dua juta penduduk Jalur Gaza, Palestina, ke luar wilayah tersebut selama proses rekonstruksi pascaperang berlangsung. Salah satu negara yang disebut sebagai calon lokasi penampungan pengungsi sementara adalah Indonesia.
Laporan ini pertama kali diungkapkan oleh NBC pada Sabtu (18/1/2025), hanya sehari sebelum gencatan senjata antara Israel dan Hamas diberlakukan di Jalur Gaza. Sumber laporan tersebut berasal dari seorang pejabat anonim dalam tim transisi Trump.
Namun, gagasan ini dianggap sangat sulit direalisasikan dan belum jelas seberapa serius ide tersebut dipertimbangkan oleh pemerintahan Trump yang akan datang. Menurut laporan NBC, utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, disebut-sebut sedang mempertimbangkan kunjungan ke Gaza untuk memastikan keberlanjutan gencatan senjata yang dinilai masih rapuh.
“Kamu harus melihat dan merasakan situasinya secara langsung,” ujar pejabat dari tim transisi tersebut.
Gencatan senjata resmi antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada Ahad (19/1/2025) pagi waktu setempat, setelah sempat tertunda selama tiga jam. Gencatan ini menandai berakhirnya serangan brutal Israel yang berlangsung sejak Oktober 2023. Meski demikian, belum ada kepastian apakah gencatan tersebut akan bersifat sementara atau permanen.
Serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah mengakibatkan 46.913 warga Palestina tewas dan 110.750 lainnya mengalami luka-luka. Setelah gencatan senjata diberlakukan, sebagian besar warga Gaza yang sempat mengungsi mulai kembali ke wilayah mereka secara bertahap. (*)
Penulis Wildan Nanda Rahmatullah Editor Azrohal Hasan