PWMU.CO– Latihan Kepemimpinan Penghela (LKP) Hizbul Wathan Al-Mizan pada Sabtu (18/1/2025), menghadirkan Ramanda Ahsanul Arham, Ketua Qobilah Hizbul Wathan Al-Mizan, sebagai pemateri dengan topik Sejarah Hizbul Wathan.
Materi ini disampaikan di Auditorium MA Muhammadiyah 9 Lamongan dan diikuti dengan antusias oleh 67 peserta.
Dalam penyampaiannya, Ramanda Arham menjelaskan secara ringkas dan jelas perjalanan panjang organisasi Hizbul Wathan. Beliau menguraikan tahun-tahun penting dalam sejarah Hizbul Wathan:
- 1918: Berdirinya organisasi Padvinder Muhammadiyah.
- 1920: Berganti nama menjadi Hizbul Wathan.
- 1961: Hizbul Wathan vakum akibat adanya Surat Keputusan Presiden.
- 1999: Kebangkitan kembali Hizbul Wathan.
“Hizbul Wathan adalah organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk kader yang siap pakai, baik secara akhlak maupun keterampilan,” ungkap Ramanda Arham.
Memahami Ciri Khas dan Prinsip Hizbul Wathan
Selain mengulas sejarah, Ramanda Arham juga menjelaskan dua ciri khas Hizbul Wathan, yaitu: pertama Prinsip Dasar Kepanduan Hizbul Wathan dan kedua metode Kepanduan Hizbul Wathan.
Sementara itu, sifat khas Hizbul Wathan, yakni nasional, terbuka, dan sukarela, turut dipaparkan untuk memberikan pemahaman lebih dalam kepada peserta.
Ramanda Arham tidak hanya memberikan materi sejarah, tetapi juga membagikan empat tips menjadikan kepanduan lebih inovatif dan menyenangkan, yaitu:
“Pertama, Melakukan persiapan matang. Kedua, Memahami siapa yang akan dihadapi. Ketiga, Merancang kegiatan yang menarik. Keempat, Membiasakan diri melalui latihan yang konsisten,” jelasnya.
Di akhir sesi, Ramanda Arham menekankan pentingnya memahami sejarah sebagai pelajaran untuk masa depan. “Jangan hanya menjadi anggota Hizbul Wathan secara formal, tetapi pahami dan resapi nilai-nilai perjuangannya,” pesan beliau.
Dengan materi yang inspiratif ini, peserta LKP diharapkan tidak hanya mengerti seluk-beluk berdirinya Hizbul Wathan, tetapi juga mampu mengaplikasikan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan kepanduan. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan