PWMU.CO – Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di hotel Merah Sarangan Magetan pada Sabtu-Minggu (18-19/1/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua Pimpinan Cabang bidang sosial, jajaran Ketua MPKS PCM, serta Kepala Urusan (Kaur) keuangan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Muhammadiyah se-Surabaya.
Dalam Rakor ini, Ketua MPKS PDM Kota Surabaya, Ferry Yudi Antonius Saputro SHI MPdI memberikan pencerahan dengan mengangkat tema “Revolusi Pengelolaan LKSA Muhammadiyah 2025”. Materi tersebut menyoroti pentingnya blueprint sebagai langkah awal menuju pengelolaan LKSA Muhammadiyah se-Surabaya yang lebih modern, transparan, dan berdaya guna.
“Dengan adanya komitmen bersama, tujuan ini dapat terwujud secara berkelanjutan demi kesejahteraan para generasi penerus bangsa,” ujar Ferry, panggilan akrabnya.
Ia juga menyampaikan bahwa mengubah pola pikir dari kolonial menjadi milenial dan bertransformasi menuju era digital dengan menyempurnakan pengelolaan serta membangun jaringan yang lebih luas adalah cara mencapai visi LKSA Muhammadiyah 2045.
“Konsep dasarnya harus berbasis digital. Digitalisasi Amal Usaha Sosial merupakan sebuah keniscayaan dan keharusan di era Revolusi Industri 5.0, yang mencakup pengelolaan sumber daya, digital fundraising, serta pengembangan teknologi cerdas,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan beberapa Indikator keberhasilan sistem pengasuhan anak yang terintegrasi dengan layanan digital, di antaranya yaitu:
1. Penggunaan aplikasi manajemen data anak yang mencakup identitas, kebutuhan, serta perkembangan anak secara komprehensif.
2. Tersedianya platform komunikasi yang efektif antara pengasuh, anak, dan wali donatur untuk mendukung transparansi dan kolaborasi.
3. Implementasi sistem monitoring harian berbasis aplikasi untuk memantau kesehatan, pendidikan, dan aktivitas anak secara real-time.
Ferry juga menambahkan bahwa pengembangan sumber daya manusia yang mumpuni, baik melalui program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) maupun kaderisasi yang berkelanjutan, merupakan hal yang sangat penting. Selain itu, pengembangan dan digitalisasi fundraising juga memiliki dampak yang signifikan dalam dunia bisnis, sekaligus mendorong integrasi antara dunia nyata dan dunia virtual.
“Maka dari itu, masa depan LKSA Muhammadiyah Surabaya harus dilengkapi dengan teknologi sensor dan kecerdasan,” tuturnya sambil memberikan semangat kepada para peserta. (*)
Penulis Ali Shodiqin Editor Ni’matul Faizah