Siswa SMA Muhammadiyah 4 Sidayu (Smampat) mengimplementasikan materi Pendidikan Pancasila dengan menanam aneka sayuran, Selasa (21/1/2025). (Chilmiyati/ PWMU.CO).
PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 4 (Smampat) Sidayu Gresik mengimplementasikan materi Pendidikan Pancasila dengan menanam aneka sayuran, Selasa (21/1/2025).
Kegiatan ini berlangsung pukul 07.30 WIB pada awal pembelajaran di halaman sekolah Smampat. Yang diikuti kelas XII Fase F1 sebanyak 22 siswa dan 1 guru. Adapun nama kegiatan itu adalah Implementasi sikap gotong royong di lingkungan sekolah.
Dorong Penerapan Pancasila dalam Kehidupan
Guru Pendidikan Pancasila Binti Umami Muthi’ullah SPd mengatakan tujuan dari kegiatan itu. Menurutnya, hal itu agar para siswa kelas XII Fase F1 tidak hanya bisa mengetahui teori dan konsep gotong royong, tetapi bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut, kegiatan tersebut terlaksana untuk memenuhi mata pelajaran Pendidikan Pancasila dengan mengambil nilai sikap gotong royong. “Yang merupakan perwujudan dari sila butir ketiga Pancasila yang berbunyi Persatuan Indonesia” katanya.
Ia menambahkan, para siswa diminta untuk membawa peralatan bercocok tanam, seperti pupuk, pot atau polybag, benih tanaman atau sayuran, sekop dan penyiram tanaman.
Siswa terbagi menjadi empat kelompok dan diminta untuk membawa benih yang tidak sama antara kelompok satu dengan yang lain. Misalnya kelompok satu membawa bawang merah, kelompok dua membawa benih sawi, kelompok tiga benih kangkung dan kelompok empat benih kedelai.
“Selanjutnya, setiap kelompok melakukan praktik langsung menanam berdasarkan benih yang sudah dibawa. Guru Pendidikan Pancasila mengamati kinerja siswa untuk dinilai” katanya.
Moh Al Ahnaf Qays mengaku sangat senang mengikuti pembelajaran itu karena dapat belajar di luar kelas. Selain itu, ia juga dapat melakukan praktik menanam tanaman serta merawat sendiri berdasarkan kelompok yang sudah ditentukan.
Harapannya, dengan berkembangnya zaman semoga sikap gotong royong ini bisa tetap terjaga dan generasi muda terus lestarikan. Pasalnya, gotong royong merupakan sebuah identitas bangsa sehingga negara kita terkenal sebagai bangsa yang bersatu.
Sesuai pepatah jawa “Sayuk rukun agawe santosa” yang artinya hidup dalam kebersamaan yang harmonis dan damai akan membawa ketenangan serta kebahagiaan.(*)
Penulis Chilmiyati, Editor Danar Trivasya Fikri