PWMU.CO – Muhammadiyah Boarding School (MBS) SMA Muhammadiyah 3 Tulangan (Smamuga) Sidoarjo rutin mengadakan kajian subuh bedah kitab Riyadus Sholihin bersama Ustadz M Basir SPdI MTh.
Kegiatan ini berlangsung di Masjid Jihadul Fitrah Smamuga pada Jumat (10/1/2025) dan diikuti oleh 25 santriwan dan santriwati MBS Smamuga.
Para santri terlihat bersemangat mengikuti kajian, meskipun cuaca subuh itu mendung dan dingin.
Beberapa di antaranya sempat dilanda kantuk, tetapi semangat mencari ilmu berhasil mengatasi cobaan tersebut.
Kepala Pengasuh (Mudhir) MBS Smamuga, Idris MPd menyampaikan bahwa kajian ini merupakan kegiatan rutin yang wajib diikuti oleh seluruh santri setiap Jumat ba’da subuh.
“Setelah kajian, kegiatan dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Kahfi,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.
Tema Kajian: Ketidakpuasan Manusia terhadap Harta
Dalam kajian kali ini, Ustadz M Basir membahas Bab Taubat, hadis ke-10, dengan tema Tidak Puas dengan Satu Lembah Emas.
Hadis tersebut menjelaskan bahwa sifat manusia cenderung tidak pernah merasa puas dengan harta.
Rasulullah Saw bersabda:
“Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya. Tidak ada yang bisa memenuhi mulutnya selain tanah (kematian), dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Pelajaran dari Hadis
Ustadz Basir menjelaskan bahwa hadis ini mengandung dua pelajaran penting:
- Ketidakpuasan Manusia
Manusia memiliki sifat dasar untuk terus mengumpulkan harta. Namun, semangat ini menjadi tercela jika melalaikan ketaatan kepada Allah. - Pintu Taubat Selalu Terbuka
Allah senantiasa menerima taubat hamba-Nya yang kembali ke jalan yang benar.
Sebagai penutup, Ustadz Basir mengingatkan pentingnya merenungi pelajaran dari hadis ini.
“Ketidakpuasan terhadap harta dapat mengalihkan fokus kita dari ketaatan dan kehidupan akhirat. Mari bijak menyikapi harta dan berfokus pada amal yang membawa kebaikan dunia dan akhirat. Semoga Allah memberi kita taufik,” pesannya.
Mudhir Idris berharap kajian ini dapat menjadi inspirasi bagi para santri untuk terus meningkatkan pemahaman agama dan memperbaiki diri. (*)
Penulis Zulkifli Editor Zahra Putri Pratiwig