PWMU.CO – Sebanyak 23 siswa-siswi SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) mengikuti kegiatan Asia Youth Internasional Model United Nation (AYIMUN) ke-16 pada Jumat-Senin, (17-20/01/2025) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam kegiatan yang di gelar di Hotel Berjaya Times Square, Kuala Lumpur, siswa-siswi Smamda bertemu dengan pemuda dari 38 Negara. Bersama 977 pemuda dunia mereka berkesempatan untuk menjadi anggota sidang simulasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membahas isu-isu global.
Menariknya ada enam duta besar yang hadir menjadi keynote speakers dalam upacara pembukaan.
Keenam duta besar tersebut, mereka adalah H.E Dr Adel Mohamed Ali BA Hamid (Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary of the Republic of Yemen to Malaysia, Dean of Arab Council Kuala Lumpur), H.E José Luis Pardo Cuerdo (Ambassador of Spain to Malaysia & Brunei Darussalam), H.E. Peter Van Acker (Ambassador of Belgium to Malaysia), H.E Mrs Florence Buerki Akonor (High Commissioner of the Republic of Ghana to Malaysia), H.E. Radamés Gómez Azuaje (Ambassador of the Bolivarian Republic of Venezuela to Malaysia), dan H.E. Anne Vasara (Ambassador of Finland to Malaysia).
Kepala Smamda, Astajab SPd MM mengungkapkan rasa syukurnya bisa ikut mendampingi siswa, dan menyaksikan penampilan siswa-siswi Smamda.
“Alhamdulillah, saya sangat senang siswa-siswi smamda bisa mengikuti event luar biasa ini,” ungkapnya. “Siswa-siswi Smamda adalah bagian dari pemuda dunia yang bisa mengembangkan diri mereka, tidak hanya kecakapan bahasa inggris, tetapi juga kemampuan diskusi, negosiasi, dan kerja sama. Hal ini sangat penting untuk jenjang pendidikan lebih lanjut, saat mereka kuliah,” imbuhnya.
Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Rr Tanti Puspitorini SS yang juga ikut mendampingi sebagai observer, menjelaskan bahwa event ini sangat bermanfaat untuk siswa.
Selain kemampuan english public speaking, debating, dan negotiating, sertifikat yang didapatkan peserta sudah terdaftar dan terkurasi di Pusat Prestasi Nasional yang berada di bawah Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Sehingga sertifikat bisa digunakan mendaftar ke kampus-kampus favorit.
“Smamda juga sudah menandatangani perjanjian kerja sama di PT International Global Network (IGN), penyelenggara AYIMUN, saya berharap lebih banyak siswa yang akan mengikuti event spektakuler ini,” tegasnya.
Satu Siswa Sumbang Suara Emas
Salah satu siswi Smamda peserta AYIMUN, terpilih untuk menyanyi pada saat Opening Cerenomy. Athalla Ghani Gusti Maheswari (11.5), siswi yang beruntung untuk unjuk kebolehan di hadapan 1000 peserta dari 38 negara juga enam duta besar.
“Alhamdulillah saya tidak menyangka bisa terpilih, terharu saya,” ungkapnya.
Athalla sapaan akrabnya, langsung memberi tahu ibunya. Ia pun mulai menyiapkan segala sesuatunya termasuk les vokal, dan membagi waktunya untuk persiapan materi Council UNHCR mewakili negara Mexico.
Dalam acara Opening Ceremony, Athalla bersama 2 peserta lain, Nazya Yasmine Nindira dari SMAN 3 Semarang, dan Keilany dari SMA Xin Zhoung Surabaya membawakan lagu You Are Not Alone oleh Michael Jackson.
Ibunda Athalla, Puspita Wahyu Puspitawati (46), mengucap syukur tiada henti karena tidak pernah membayangkan akan dapat kesempatan dan kepercayaan seperti ini.
“Alhamdulillah, ini kesempatan luar biasa, karunia Allah untuk putri saya,” ucapnya penuh syukur. Ia menyiapkan segala sesuatu untuk penampilan putrinya mulai dari les vokal, berlatih sesuai council-nya, menyewa kostum, dan lain lain.
“Ini akan menjadi pengalaman tak terlupakan untuk putri saya, tidak hanya penampilan, tetapi juga bisa membuatnya lebih open minded,” tandasnya.
Kebanggaan Yang Tak Terlupakan dan Pengalaman Berharga Tak Terlupakan
Perasaan senang dan bangga diungkapkan Diezta Bima Hidayat (11.1). Menurutnya menjadi peserta event ini adalah hal yang sangat membanggakan dan tak terlupakan. Ia pun menceritakan pengalamannya.
Pada saat Opening Ceremony, Ia sudah sangat takjub dengan kegiatan pembukaan itu yang juga dihadiri 6 duta besar. Hadirnya ribuan peserta dari 38 negara.
Bima sapaan akrabnya, tergabung dalam Council UNODC mewakili Russian Federation menceritakan keseruan kegiatan hari kedua pada saat Comittee session (Comses) yang berlangsung 5 tahap. Sesi pertama selama kurang lebih 1,5 jam.
Comses pertama dibuka dengan briefing singkat, lalu dilanjut dengan General Speaker List (GSL). Untuk Comses 1 dan 2 tidak banyak perbedaan, masih penuh dengan Moderated Caucuss (debat resmi), membahas masalah-masalah terkait isu yang ada.
“Alhamdulillah saya cukup aktif mengikuti,” ucapnya bangga. Setelah itu, lunch break (Comses 3), karena dirasa sudah dapat menyimpulkan, maka mulailah mereka membentuk kelompok atau bloc negara masing-masing dengan memanfaatkan Unmoderated Caucuss (debat tidak resmi), sehingga dalam ruangan mereka dapat berbincang, dan berjalan sesuka hati untuk membahas tentang working paper dan draft resolution.
Pada saat Comses 4, draft resolution kelompoknya sudah hampir selesai. “Alhamdulillah ada 5 poin ide saya yang dimasukan ke dalamnya,” ujarnya.
Comses 4 dan 5, acara berjalan dengan begitu banyak tanya jawab, amandemen, dan presentasi mengenai draft resolution, yang pada akhirnya milik merekalah yang diterima oleh Chair.
Meskipun sudah mendapatkan pengalaman unjuk kemampuan berbahasa Inggris di depan umum dengan problem solving, serta berpikir cepat untuk mengambil keputusan, siswa berhobi coding ini memang belum puas karena belum mendapat penghargaan, Ia berencana untuk mengikuti event ini lagi suatu saat nanti.
Elis Diana Ningsih (48) sangat mendukung keinginan putranya. Ia menyetujui putranya ikut agar bisa mengasah kemampuannya berbahasa Inggris di depan umum, berdiplomasi, negosiasi, dan memperoleh pemahaman lebih tentang isu-isu internasional yang sedang in saat ini.
“Menurut saya, event ini sangat bagus, saya berharap Bima bisa lebih baik lagi dalam berkomunikasi bahasa Inggris, percaya dirinya meningkat, dan dapat mengontrol emosinya lebih baik,” pungkasnya.
Daftar nama siswa peserta AYIMUN Lumpur, Malaysia (17-20/01/2025):
- Rayan Romzi Abdullah Abdat (10.1)
- Titis Annisa Noviarta Gultom (10.1)
- Kensa Alberic Batalipu (10.1)
- Nafisa Hiranya Nahla (10.2)
- Ivar Azka Werinama (10.3)
- Muhammad Rezvan Chauzar (11.1)
- Fadhlan Dary Raditya (11.1)
- Abqary Rasyid Zaffa Al-Habibie (11.1)
- Diezta Bima Hidayat (11.1)
- Shafa Kamilah Azalia Zahrani (11.1)
- Queen Merci Mireille Laquisha (11.1)
- Azaia Latifa Widanti (11.2)
- Gelsi Sharliz Fayyaza (11.2)
- Maritza Arfa Wuhan (11.3)
- Almira Azmi Prasetya (11.3)
- Aditya Wijaya (11.3)
- Farrel Imtinan Ramadhan (11.4)
- Nayyara Elzahra A (11.4)
- Amirah Quinn R W (11.4)
- Danish Ara Luthfunnisa Setiawan (11.5)
- Aimee Maritza Dhaneeshwari Hariwidjaja (11.5)
- Nathania Aurellia Maharani (11.5)
- Athalla Ghani Gusti Maheswari (11.5).(*)
Penulis Tanti Puspitorini Editor Zahrah Khairani Karim