PWMU.CO – Keseruan siswa-siswi SMPM 12 Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur terpotret jelas saat diadakan pembelajaran dengan Direct Method atau metode langsung yang berlangsung di Kelas VIII, salah satu contoh adalah VIII F yang diajar mata pelajaran Bahasa Arab, Rabu (21/1/2025).
Siang itu bel sekolah berdering saat dimulainya pelajaran bahasa arab di kejas VIII F atau kelas putri di Gedung Mas Mansur sebelah selatan Gedung KH Ahmad Dahlan ini, anak-anak tetap tertib di dalam kelas untuk menunggu guru masuk dan dimulainya bahasa arab.
Bab dari buku Al Ashri, PWM Jatim yang akan diajarkan kali ini tentang warna (Alwan) dalam bahasa Arab, nampak Nikita Madinah Salwa, salah satu siswi yang juga santri Ponpes Al-Ishlah Sendangagung dari kamar Aminah 2 ini merasa semangat belajar bahasa Arab.
“Saya sangat tertarik dengan pembelajaran bahasa Arab disini karna pembelajarannya sangat bervariasi,” ungkap santri beralamat Bungah, Gresik ini.
Anak dari pasangan: Mohammad Izzuddin dan Nikmah Puji Astuti ini juga makin akrab dengan metode pembelajaran bahasa Arab dengan Direct Method atau metode langsung.
“Pokoknya cara belajar ini gak pake diterjemahkan tapi langsung dibawakan bendanya oleh gurunya,” pungkasnya.
Chelsi Annur Alfalah Dzillah yang berasal dari Socorejo Jenu Tuban mengamini yang diungkap teman sekelasnya, Nikita Madinah Salwa.
“Kelas jadi rame dan seru gak ada yang ngantuk, karena pembelajarannya menggunakan objeknya langsung jadi bisa langsung mengetahui makna tanpa diartikan ke bahasa Indonesia,” imbuh anak pasangan Ahmad Arif dan Nur Wulan Pertiwi ini.
Sementara itu, Gondo Waloyo, pengajar bahasa Arab di kelas VIII F SMPM 12 itu menerangkan tentang metode langsung atau Direct Method kepada anak sebelum diterapkan dalam pembelajaran.
“Metode langsung dikembangkan oleh Carles Berlitz seorang ahli pengajaran bahasa di Jerman menjelang abad ke 19,” terang ayah 3 anak ini.
“Faktor kemunculannya dilatarbelakangi karena adanya ketidakpuasan dengan metode qaidah wa tarjamah, oleh karena itu banyak orang yang merasa bahwa buku- buku pembelajaran bahasa asing yang beredar tidaklah praktis karena tidak mengajarkan bagaimana berbahasa namun lebih memperhatikan pembicaraan tentang bahasa,” imbuh alumnus MA Al-Ishlah Sendangagung tahun 1993 ini.
“Metode langsung atau dikenal sebagai direct method, dimana pendidik menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar, jika terdapat kata-kata yang tidak dimengerti oleh peserta didik, pendidik menjelaskannya dengan alat peraga,” kutipnya dari buku karya Yusuf dan Anwar tahun 1997 ini. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun