PWMU.CO – Mahasiswa KKN kelompok 2 Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) menggelar kegiatan sosialisasi pembuatan pestisida Kipahit, Jumat (24/1/2025).
Pestisida kipahit bermanfaat untuk mencegah hama dan penyakit tanaman, khususnya hama tikus. Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Karangcangkring pada dengan melibatkan puluhan petani yang ada di desa tersebut.
Kepala Desa Karangcangkring Mansur SPd menyampaikan bahwa hama tikus merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi para petani, karena dapat menyebabkan kerugian besar pada hasil panen.
“Semoga apa yang dibuat adek-adek KKN, penggunaan pestisida Kipahit adalah langkah yang aman dan ramah lingkungan untuk mengatasi masalah ini tanpa merusak ekosistem sekitar,” harapnya.
Pelatihan Pembuatan Pestisida Kipahit
Dalam sosialisasi ini, para petani mendapatkan pelatihan langsung mengenai cara membuat pestisida kipahit dari bahan-bahan alami. Mulai dari daun insulin, daun kelor, daun jarak merah, daun pisang, lidah buaya, cengkih, bawang putih, dan daun mint.
Selain itu, peserta juga mendapatkan buku saku terkait pestisida Kipahit lengkap dengan video cara pembuatan pestisida Kipahit .
Salah satu narasumber, M ferdiansyah, mahasiswa KKN kelompok 2 menjelaskan teknik sederhana yang bisa diterapkan di lapangan.
“Pestisida kipahit ini tidak hanya ampuh melawan tikus, tetapi juga mampu melindungi tanaman dari serangan hama lain seperti ulat dan kutu. Serangga maupun penyakit daun kuning. Selain itu, bahan-bahannya mudah ditemukan dan harganya terjangkau,” katanya.
Seorang petani yang juga menjadi peserta sosialisasi, Sofyan mengungkapkan rasa antusiasnya.
“Saya sering mengalami kerugian karena tikus memakan padi di sawah saya. Setelah mengikuti pelatihan ini, saya yakin solusi organik ini dapat membantu mengatasi masalah tersebut,” ujarnya.
Pemerintah daerah berharap kegiatan seperti ini dapat meningkatkan kemampuan petani dalam mengatasi hama dan penyakit secara mandiri, sekaligus mendukung pertanian yang lebih berkelanjutan.
Rencananya, program serupa akan terus digelar di berbagai wilayah untuk menjangkau lebih banyak petani.
Penulis Arief Sofyan Anugrah Saputra Editor Zahra Putri Pratiwig