PWMU.CO – Bagaimana awalnya seseorang bisa sakit gigi? Pertanyaan ini dijawab tuntas oleh drg Paramita Rachmawati Zulkarnain dalam kegiatan Inspiring Day yang diikuti oleh 220 siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jumat (24/1/2025) di Masjid Taqwa Spemdalas.
Dokter cantik yang masih single ini membagikan tips merawat gigi agar tetap sehat dalam materinya yang berjudu Heathy Teeth For Heathy Life. Dia memaparkan 6 masalah gigi yang paling sering terjadi.
“Yang paling sering dialami biasanya karies (gigi berlubang), penyakit gusi, maloklusi (gigi tidak rapi), bau mulut, sariawan, dan kelainan sendi rahang,” papar Mita, sapaan akrabnya.
Oleh karena itu, alumni Spemdalas lulus pada 2011 silam itu mengajak adik-adik kelasnya tersebut untuk mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan gigi. Misalnya, untuk mencegah gigi berlubang, Mita menjelaskan 6 tips agar bisa mencegahnya.
“Sikat gigi 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Jangan lupa sikat giginya gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, untuk membantu remineralisasi yaitu proses mengembalikan mineral pada gigi yang hilang,” terangnya.
Selain itu, Mita menekankan agar siswa rajin berkumur dengan air putih setelah makan juga rutin periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk mengecek kesehatan gigi.
Mita juga menjelaskan penyakit gusi yang disebut dengan gingivitis, yaitu masalah gusi yang menyebabkan infeksi. Ia lantas menerangkan ciri-ciri gusi yang bermasalah.
“Gingivitis itu biasanya gusinya berwarna kemerahan, kemudian mudah berdarah, terus kerasa bengkak atau sakit, dan bau nafasnya tidak sedap,” terangnya.
Adapun untuk masalah gigi berupa gigi tidak rapi, Mita menyarankan agar dipasang kawat gigi (ortodonti), karena gigi yang tidak rapi bisa menyebabkan masalah gigi lainnya seperti bau mulut, meningkatkan trauma sendi rahang maupun jaringan lunak.
Masalah yang tidak kalah pentingnya seputar gigi dan rongga mulut ialah bau mulut atau disebut halitosis.
“Bau yang tidak sedap itu disebabkan oleh aktifitas pembusukan dari mikroorganisme di dalam rongga mulut. Sekitar 90% kasus halitosis disebabkan oleh kondisi kurangnya kebersihan rongga mulut dan mulut kering (xerostomia),” jelas dokter gigi yang sudah bertugas selama 4 tahun tersebut.
Selain memperhatikan pola dan menu makan, Mita juga menyarankan agar siswa membersihkan rongga mulut secara rutin dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari untuk mencegah bau mulut.
“Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi, kalau bisa konsumsi permen atau permen karet rendah gula (xylitol) agar mencegah mulut menjadi kering, kemudian perbanyak minum dan mengonsumsi makanan-makanan berserat, dan gunakan obat kumur yang tidak mengandung alkohol,” tandasnya. (*)
Penulis Ain Nurwindasari Editor Wildan Nanda Rahmatullah