PWMU.CO – Isra Miraj merupakan bukti kebesaran Allah SWT. Topik ini menjadi bahasan utama dalam Pengajian Ahad Pagi KH Ahmad Dahlan yang diselenggarakan oleh Majelis Tabligh PDM Kota Batu di Masjid Takwa pada Ahad (26/01/2025).
Kajian ini disampaikan oleh Drs H. Ali Mustofa SPdI, Wakil Ketua PDM Kota Batu.
Dalam kajiannya, Ustadz Ali Mustofa menjelaskan bahwa peristiwa Isra Miraj terjadi setelah Rasulullah SAW mengalami tahun penuh kesedihan (Amul Huzni) yang terjadi pada tahun ke-10 kenabiannya, sekitar tahun 619 Masehi.
Wafatnya dua orang terdekat beliau, yakni Khadijah dan Abu Talib, membawa duka yang mendalam. Dukungan yang sebelumnya diberikan oleh keduanya membuat dakwah Rasulullah berjalan lancar, namun setelah kepergian mereka, tantangan semakin besar.
Ustadz Ali Mustofa melanjutkan, Rasulullah SAW kemudian memutuskan untuk berdakwah ke Taif bersama Zaid bin Haritsah. Namun, di sana beliau justru menghadapi penolakan dan penghinaan dari penduduk setempat.
Dalam kesedihannya, Rasulullah berdoa dan mengadu kepada Allah SWT atas segala cobaan yang menimpanya. Setelah kembali ke Makkah, beliau melaksanakan shalat dua rakaat di Masjidilharam.
Allah SWT kemudian menjawab pengaduan dan doa Rasulullah SAW dengan memperjalankannya pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa dalam peristiwa Isra Miraj. Peristiwa ini menjadi momen penting bagi umat Islam, karena pada saat itulah Allah SWT menetapkan kewajiban shalat lima waktu.
“Inti dari Isra Miraj adalah turunnya syariat penting bagi umat Islam, yaitu perintah shalat. Shalat merupakan ibadah utama yang harus dijaga oleh setiap Muslim,” ujar Ustadz Ali Mustofa dalam kajiannya.
Rasulullah SAW bersabda: “Shalat adalah tiang agama, maka siapa yang mendirikan shalat, berarti ia menegakkan sendi-sendi agama, dan siapa yang meninggalkan shalat, berarti ia telah meruntuhkan sendi-sendi agama.”
“Maka tegakkan tiang-tiang agama itu, agar kita tidak termasuk sebagai orang yang meruntuhkan agama,” pesan Ustadz Ali.
Isra Miraj: Bukti Kekuasaan Allah SWT
Selanjutnya dijelaskan bahwa peristiwa Isra Miraj merupakan salah satu bukti kebesaran Allah SWT yang menunjukkan kekuasaan dan kehendak-Nya yang tidak terbatas. Beberapa bukti kebesaran Allah dalam peristiwa ini antara lain:
- Kemampuan mengatur waktu dan ruang. Dalam waktu yang sangat singkat, Rasulullah SAW diperjalankan dari Masjidilharam di Makkah ke Masjidilaqsa di Palestina (Isra) dan dilanjutkan dengan perjalanan menuju Sidratul Muntaha (Miraj) menembus tujuh lapis langit. Hal ini menunjukkan bahwa bagi Allah, batasan ruang dan waktu bukanlah suatu halangan.
- Penetapan shalat sebagai ibadah utama. Dalam perjalanan Miraj, Rasulullah SAW menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk menjalankan shalat lima waktu, yang menjadi rukun Islam kedua. Hal ini menunjukkan bahwa Allah mengetahui kebutuhan manusia akan hubungan langsung dengan-Nya melalui shalat.
- Penghormatan terhadap Rasulullah SAW. Selama perjalanan, Rasulullah SAW bertemu dengan para nabi terdahulu, seperti Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa. Ini menunjukkan posisi istimewa Nabi Muhammad SAW di sisi Allah sebagai pemimpin seluruh umat manusia.
- Penampakan keajaiban di alam semesta. Rasulullah diperlihatkan berbagai tanda kebesaran Allah di langit, seperti surga dan neraka, serta perjalanan ke tempat-tempat yang tidak bisa dijangkau manusia biasa. Ini membuktikan bahwa Allah memiliki kendali penuh atas ciptaan-Nya di seluruh alam semesta.
“Peristiwa Isra Miraj mengajarkan umat Islam bahwa kekuasaan Allah tidak terbatas, dan segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya. Hal ini memperkuat keimanan serta kesadaran bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,” pungkas Ustadz Ali.
Penulis Khoen Eka Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun