PWMU.CO – Pelatih Jaya Melati (Jati) Kwartir Wilayah (Kwarwil) Jawa Timur memulai hari mereka dengan menikmati cita rasa khas Sumenep.
Sebelum bertolak ke Pulau Kangean, mereka menyempatkan diri untuk sarapan di Depot Mariyani, tempat makan legendaris yang terkenal dengan menu andalannya, kaldu kokot, Sabtu (25/1/2025).
Depot yang berlokasi di Jalan Gapura Baru No. 1, Pasangan, Sumenep, ini telah menjadi ikon kuliner masyarakat setempat dan wisatawan. Berdiri sejak puluhan tahun lalu, Depot Mariyani kini dikelola oleh generasi ketiga, Bu Ely, yang tetap mempertahankan keaslian cita rasa warisan keluarga.
Kaldu Kokot: Sup Legendaris Khas Madura
Kaldu kokot, hidangan berbahan utama tulang kaki sapi, menawarkan sensasi rasa kaya rempah yang memanjakan lidah. Kuah kaldunya yang gurih dan tulangnya yang empuk menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Tak hanya itu, tambahan kacang hijau dalam hidangan ini memberikan tekstur unik dan rasa yang semakin kaya.
“Kami sengaja memilih Depot Mariyani untuk merasakan langsung cita rasa asli kaldu kokot Sumenep. Selain itu, kami juga ingin mendukung UMKM lokal,” ujar salah satu pelatih Jati, Ramanda Khusnul Abidin.
Kedatangan para pelatih ini disambut hangat oleh Bu Ely, pemilik Depot Mariyani. Ia berharap kunjungan tersebut dapat memperkenalkan kaldu kokot Sumenep ke khalayak yang lebih luas.
Bu Ely juga menjelaskan bahwa kata kokot berasal dari bahasa Madura yang berarti kikil, atau bagian bawah kaki sapi. Hidangan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Madura sejak tahun 1960-an.
Pada masa itu, masyarakat Madura terkenal dengan kebiasaan memanfaatkan seluruh bagian sapi untuk diolah menjadi makanan, termasuk kikil yang dianggap kurang menarik namun berhasil diubah menjadi hidangan lezat dan bergizi.
Keistimewaan kaldu kokot terletak pada perpaduan rasa gurih dari kaldu sapi, kelembutan kikil, dan aroma rempah khas yang menggugah selera.
Hingga kini, hidangan ini tetap menjadi favorit masyarakat Madura dan para wisatawan yang datang ke Sumenep. Keautentikan rasa membuat kaldu kokot tetap relevan di tengah berbagai perkembangan kuliner nusantara.
Penulis Maharti RN Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan