PWMU.CO – Kwartir Daerah Kwartir Daerah (Kwarda HW) Banyuwangi menyelenggarakan Latihan Kepemimpinan Penghela (LKP) pada Sabtu-Ahad (25-26/1/2024) yang bertempat di SMA Muhammadiyah 2 (SMA Muha) Genteng Banyuwangi.
Kegiatan ini dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi kepanduan bagi generasi dan kader-kader HW yang tangguh.
Selama dua hari, sebanyak tujuh puluh peserta dari berbagai qobilah dari kelompok Penghela, sebutan bagi anggota HW usia 17-20 tahun (tingkat SMA sederajat) yang mengikuti kegiatan dengan penuh antusias dan sangat tertib melaksanakan arahan para Rakanta (pelatih).
Pesan Ketua Kwarda Banyuwangi
Kegiatan LKP dibuka langsung oleh ketua Gerakan Kepanduan HW Kwarda Banyuwangi, Fajri Nur Muhammad Arif.
Dalam sambutannya, Fajri, sapaan dari Fajri Nur Muhammad Arif menyampaikan pesan dan wejangan terkait dengan sikap dan akhlak.
“Anggota HW harus selalu menjadi contoh bagi teman lainnya di sekolah masing-masing, camkan dalam hati kalian motto HW dan harus kalian dalam kehidupan sehari-hari yaitu berlomba-lomba dalam kebaikan (Fastaqul khairat),” jelas Fajri.
Tujuan HW adalah untuk membina anak, remaja dan pemuda agar memiliki aqidah, mental, serta fisik yang kuat, HW juga mempunyai tujuan untuk membentuk pribadi muslim yang sejati yang siap menjadi kader bagi persyarikatan, umat, dan bangsa.
Gembleng Kedisipilnan
Selama dua hari, peserta LKP betul-betul digembleng, terutama masalah kedisiplinan, baik disiplin saat mengikuti materi maupun saat pelaksanaan shalat berjamaah lima waktu. Pada saat pelaksanaan shalat tahajud, bagi yang melanggar ada sanksi tertentu.
Ada empat materi teori yang diajarkan di dalam kelas yaitu dasar-dasar kepemimpinan oleh Mohammad Nasir SPd, administrasi oleh Abdul Muntholib, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga HW oleh Fajri Nur Muhammad Arif, dan kemuhammadiyahan oleh Mochamad Ichwan SH, sedangkan untuk materi praktek Peraturan Baris Berbaris di pandu langsung oleh senior dan panitia.
“Alhamdulillah dari seluruh peserta semua patuh terhadap tata tertib LKP dari awal hingga akhir kegiatan dan semua sehat tidak ada yang sakit, sebab menjaga betul disiplin kalaupun ada pelanggaran sifatnya kecil yaitu, ngantuk saat penyampaian materi,” ungkap Sabira Tanjia Fayasha, aktivis HW SMA Muha Genteng selaku tuan rumah sekaligus panitia LKP. (*)
Penulis Abdul Muntholib Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun