PWMU.CO – Sebanyak tiga pengurus Lembaga Yatim dan Dhuafa (LYD) Nurul Falah mengikuti pelatihan Pengelolaan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Aula Panti Asuhan Budi Mulya Banyuwangi, Ahad-Senin (26-27/1/2025)
Kegiatan yang diprakarsai oleh Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini bertujuan memberikan bimbingan dan bekal kepada para pengelola panti asuhan maupun lembaga sejenis di bawah naungan Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Banyuwangi dalam pengelolaan manajemen LKSA.
Pelatihan bertajuk Coaching Clinic SDM Kesos LKSA Muhammadiyah dan Aisyiyah Hadir di Banyuwangi ini dimaksudkan agar sepuluh lembaga anak yatim di bawah tanggung jawab Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi dapat berkembang lebih profesional dalam mengemban amanat persyarikatan.
Pesan Ketua LKSA Jawa Timur
Tak kurang dari empat puluh peserta hadir dalam acara tersebut sebagai perwakilan dari masing-masing lembaga. Acara pembukaan dimulai tepat pukul 19.30 WIB pada Ahad (26/1/2025). Dalam sesi sambutan, Ketua LKSA Jawa Timur, Huda Nurwulan, menyampaikan pesan terkait sistem pengelolaan LKSA.
“Mohon diikuti dengan saksama. Selama enam belas jam ke depan, mulai besok pagi hingga malam hari, kita akan mengadakan pelatihan bagaimana mengelola panti asuhan, lembaga anak yatim, ataupun lembaga sejenis. Harapannya, lembaga yang kita kelola dapat menjamin anak asuh secara maksimal dan amanah tentunya,” terang Huda Nurwulan.
Ia juga menambahkan bahwa pendampingan ini tidak hanya dilakukan di Banyuwangi, tetapi juga mencakup wilayah Tapal Kuda dan Bali.
Acara pembukaan berakhir pada pukul 21.00 WIB dan dilanjutkan keesokan harinya.
Pengetahuan Baru
Senin (27/1/2025) pukul 07.00 WIB, pelatihan dimulai dengan pembagian peserta ke dalam tiga kelompok kelas dengan materi yang berbeda. Namun, seluruh materi disampaikan secara bergiliran agar peserta mendapatkan pemahaman yang utuh.
Zaenul Arifin, Ketua LYD Nurul Falah Jalen yang berada di bawah naungan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Jalen Genteng, mengaku mendapatkan wawasan baru setelah mengikuti pelatihan, terutama dalam manajemen keuangan.
“Materi manajemen keuangan dijelaskan dengan sangat rinci, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, hingga evaluasi keuangan. Selama ini, kami belum melaksanakannya secara sedetail itu,” ungkap Zaenul.
Selain itu, banyak hal lain yang dibahas dalam pelatihan, seperti strategi mencari donatur, mengenali predator anak, keterampilan asesmen, dan lain-lain.
Setelah melalui tiga kali sesi istirahat, pelatihan akhirnya ditutup tepat pukul 22.00 WIB. Seluruh peserta kemudian kembali ke daerah masing-masing.
Penulis Abdul Muntholib Editor Zahra Putri Pratiwig